Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KATE Winslet mengatakan tidak masalah diakui karena karyanya. Namun ia ingin pengakuan yang realistis.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time untuk mempromosikan film barunya, "Lee," yang menceritakan tentang model yang berubah menjadi fotografer perang terkenal, Lee Miller, aktris peraih Oscar tersebut berbagi pandangannya tentang makna sejati dari keberanian.
Winslet mengatakan tidak percaya kata "berani" harus digunakan untuk menggambarkan perempuan di dunia hiburan, yang nyaman dengan diri mereka sendiri atau memilih untuk tidak memakai riasan di depan umum.
Baca juga : Samuel L Jackson Mengenang Kariernya dan Pengalaman di Serial Fight Night: The Million Dollar Heist
"Itu bukan 'berani' yang sebenarnya," kata Winslet. "Saya bukan mantan pegawai kantor pos yang berjuang untuk keadilan, saya bukan di Ukraina. Saya melakukan pekerjaan yang penting bagi saya."
Winslet bekerja dalam film barunya dengan Ellen Kuras, sutradara yang pertama kali bekerja dengannya pada film "Eternal Sunshine of the Spotless Mind" pada 2004.
"Kate sangat berani dan merupakan seseorang yang, seperti Lee Miller, peduli terhadap nasib perempuan dan memperhatikan apa yang terjadi," ujar Kuras kepada publikasi tersebut. "Kate melihat di balik layar, seperti halnya Lee Miller yang melihat di balik layar."
Baca juga : Aksi Tom Cruise Ambil Alih Bendera Olimpiade Paris ke Los Angeles Bikin Heboh
Meskipun Winslet sebagian besar bekerja dengan sutradara pria, dia mengatakan hal itu tidak memengaruhi pekerjaannya.
"Saya selalu memerankan perempuan yang, semoga, adalah perempuan nyata," kata Winslet.
"Lee" akan tayang di bioskop-bioskop AS pada 27 September. (CNN/Z-3)
Studio Hollywood telah mengabaikan tuntutan mereka untuk jam kerja yang lebih pendek, istirahat yang lebih lama di antara shift, dan peningkatan gaji untuk berpenghasilan terendah.
Emma Watson menyuarakan dukungan untuk aktivisme pro Palestina di media sosial, yang menimbulkan reaksi dari pejabat Israel dan mantan pejabat Israel.
"Itu adalah aksi terorisme. Itu iblis. Tidak ada pembenaran atau rasionalisasi aksi Hamas," lanjut surat itu. "Aksi terorisme barbar ini harus dikecam oleh semua orang."
Sejumlah warga bersenjata menjaga kawasan Acapulco yang banyak ditinggalkan pasca-badai otis.
SEJAK 6 Mei 2024 lalu, tepatnya dalam gelaran fesyen besar Met Gala, gerakan Blockout 2024 berseliweran di media sosial, sebagai bentuk kepedulian terhadap bangsa Palestina.
Kebakaran semak baru terjadi di Hollywood Hills dekat Runyon Canyon, memperburuk serangkaian kebakaran besar di California Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved