Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
VISINEMA Group melalui BION Studios akan merilis tiga film pada tahun 2025 mendatang, yakni Ambyar Mak Byar, Selepas Tahlil, dan Kami (Bukan) Sarjana Kertas.
Chief of Business Stream & BION Studios Ajeng Parameswari mengatakan, ketiga film tersebut diangkat dari cerita di tengah kehidupan masyarakat. Selain itu, ia juga mengusung nilai lokalitas dalam ketiga film yang diproduksi.
“Beberapa film yang kami produksi akan tayang di 2025, di antaranya Ambyar Mak Byar, Selepas Tahlil, dan Kami (Bukan) Sarjana Kertas. Setiap film ini membawa cerita yang sangat dekat dengan masyarakat dan mencerminkan tren yang sedang terjadi,” jelas Ajeng, saat konferensi pers, di Jakarta, Selasa (10/9).
Baca juga : Aghniny Haque Termukan Hal Mistis Saat Mandikan Jenazah
Salah satu film yang akan dirilis ialah Ambyar Mak Byar. Film yang dibintangi oleh penyanyi dangdut Happy Asmara dan Gilga Sahid ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Jeru.
Jeru yang diperankan oleh Gilga ini memperjuangkan cintanya kepada Bethari (Happy Asmara). Jeru juga bercita-cita menjadi band melalui band Konco Seneng. Namun, keluarga Bethari yang tidak merestui hubungan keduanya tega menyabotase segala usaha yang dilakukan Konco Seneng.
Happy Asmara yang menjadi pemeran utama dalam Ambyar Mak Byar ini mengaku tertantang dalam film ini. Pasalnya, ia akan menjadi Bethari, seorang perempuan yang berasal dari keluarga ningrat.
Baca juga : Heboh Kadaver di Unpri, Pahami Fungsi dan Sejarahnya
"Saya orang biasa dan memerankan putri keraton pastinya bahagia. Saya belajar bagaimana menjadi putri keraton. Caranya ngomong bahasanya bagaimana. Aku dalami, aku cari dulu semua beritanya," katanya.
Selain Ambyar Mak Byar, BION Studios juga akan menghadirkan Selepas Tahlil, sebuah film yang diangkat dari IP terkenal dari Lentera Malam.
Film ini diperankan oleh Aghniny Haque yang sebelumnya sukses membintangi film-film horor, seperti KKN di Desa Penari, Pemandi Jenazah. Film ini akan bercerita tentang seorang anak di Surabaya yang ingin memakamkan jenazah ayahnya. Namun, pada malam selepas tahlil, jenazah ayahnya bangkit, berjalan keluar rumah, dan menghilang di kegelapan.
Pada malam yang sama, seorang warga di Lamongan melihat penampakan sosok mayat berjalan di ujung jalan sebuah desa yang terkena kutukan.
Film lainnya adalah Kami (Bukan) Sarjana Kertas merupakan film yang diadaptasi dari novel best seller karya J.S. Khairen. Film ini bercerita tentang tiga pemuda ingin segera mendapatkan ijazah sarjana di Kampus UDEL, sebuah kampus swasta yang berbiaya murah namun tak jelas kualitasnya. Akan tetapi, mereka menemukan kenyataan bahwa seorang dosen perempuan muda bin nyentrik bertekad mengubah sistem pembelajaran sebagai penegasan bahwa Kampus UDEL bukanlah sekadar penghasil sarjana kertas. (M-4)
Temukan daftar lengkap film yang tayang di bioskop Indonesia Agustus 2025. Mulai dari film Indonesia, Hollywood, hingga anime Jepang
Tissa Biani mengaku cerita dalam film Panggil Aku Ayah cukup emosional membuatnya teringat akan sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
Nayla Purnama menjelaskan film itu ingin menggambarkan bahwa kenikmatan yang terlihat di luar, tidak melulu baik.
Raihaanun dan Nayla Purnama mengungkapkan bahwa film Labinak tidak hanya akan menakut-nakuti, tapi, juga mengirimkan pesan-pesan sosial yang kuat.
Joanna Alexandra menyampaikan bahwa dia terakhir kali menjadi pemeran utama pada 2015.
Demi debutnya di film musikal, Nicolas Saputra latihan menyanyi dan menari secara intensif selama sekitar dua bulan.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved