Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
TAYLOR Swift untuk pertama kalinya angkat bicara setelah rencana teror membuat tiga tanggal konser di Eras Tour-nya dibatalkan. Ia akhirnya menjelaskan mengapa dia awalnya memilih untuk tetap diam.
Dalam sebuah postingan Instagram panjang yang dibagikan setelah berakhirnya tur Eropa, Swift mengatakan memainkan beberapa tanggal terakhir di London adalah "rollercoaster emosi" setelah tiga pertunjukannya di Wina dibatalkan karena rencana teror yang berhasil digagalkan.
“Pembatalan pertunjukan kami di Wina sangat menghancurkan. Alasan pembatalan ini membuat saya merasa ketakutan yang baru, dan perasaan bersalah yang luar biasa karena begitu banyak orang telah merencanakan untuk datang ke pertunjukan tersebut,” tulisnya dalam sebuah postingan, Rabu (21/8).
Baca juga : Taylor Swift Pecahkan Rekor di Wembley Kalahkan Michael Jackson
“Namun, saya juga sangat berterima kasih kepada pihak berwenang karena berkat mereka, kami hanya kehilangan konser, bukan nyawa.”
Penyanyi “Fortnight” berusia 34 tahun ini mengatakan “terharu oleh cinta dan persatuan” yang dilihatnya di antara para penggemar setelah kejadian tersebut, karena banyak penggemar di Wina memadati jalanan untuk menyanyikan lagu-lagu Swift bersama dan saling bertukar gelang persahabatan, yang telah menjadi tradisi di konsernya.
Swift menulis setelah Wina, dia dan timnya bekerja sama dengan otoritas Inggris untuk memastikan bahwa lima malamnya di Stadion Wembley London berjalan lancar.
Baca juga : Taylor Swift Rilis Video Musik Baru dan Kolaborasi Spesial
Postingan Swift muncul dua minggu setelah konser dibatalkan, dan pemenang Grammy tersebut mendapatkan kritik dari beberapa pihak karena tidak langsung membahas pembatalan tersebut. Namun dalam postingannya, dia menjelaskan mengapa dia tetap diam.
“Biar saya perjelas: Saya tidak akan membicarakan sesuatu secara publik jika menurut saya hal itu bisa memprovokasi mereka yang ingin melukai penggemar yang datang ke pertunjukan saya,” tulisnya.
“Dalam kasus seperti ini, 'diam' sebenarnya menunjukkan pengendalian diri, dan menunggu untuk mengungkapkan diri di waktu yang tepat. Prioritas saya adalah menyelesaikan tur Eropa kami dengan aman, dan dengan lega saya bisa mengatakan bahwa kami telah melakukannya.”
Baca juga : Blake Lively Harap Pertunjukan Taylor Swift Eras Tour Lebih Lama
Swift memuji pertunjukannya di London yang terasa seperti “rangkaian mimpi yang indah,” dan mengatakan bahwa penampilannya mengembalikan rasa “tenang tanpa beban” di atas panggung.
Dalam komentar di postingannya, dia berterima kasih kepada banyak tamu yang bergabung dengannya di atas panggung selama pertunjukannya di London, termasuk Ed Sheeran, Florence Welch, dan Jack Antonoff, dan menyebutnya sebagai “kehormatan yang luar biasa” menjadi artis solo pertama yang tampil delapan kali di Wembley dalam satu tur.
“Untuk para penggemar yang telah melihat kami musim panas ini, kalian akan selalu memiliki tempat paling berkilau dalam kenangan saya,” pungkasnya.
Baca juga : Taylor Swift Batalkan Konser di Austria Setelah Terungkapnya Rencana Serangan Teroris
“Kalian adalah mimpi untuk ditampilkan, berdansa bersama, dan berbagi momen-momen magis tersebut. Kami akan bertemu kalian semua lagi saat kami melanjutkan The Eras Tour pada bulan Oktober, namun untuk saat ini kami harus beristirahat sejenak. Terima kasih untuk petualangan seumur hidup. Semoga petualangan ini terus berlanjut…”
Pada 7 Agustus, pihak berwenang mengumumkan dua pria Austria telah ditangkap sehubungan dengan rencana serangan pada pertunjukan Swift, yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Ernst Happel di Wina pada 8 hingga 10 Agustus.
Dua hari kemudian, pihak berwenang Austria mengumumkan penangkapan ketiga terkait dengan rencana yang digagalkan tersebut, seorang pria berusia 18 tahun yang diyakini memiliki hubungan dengan ISIS.
Penangkapan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah tiga gadis muda terbunuh dalam penikaman di kelas yoga bertema Swift di Southport, Inggris.
Bintang pop tersebut kemudian mengundang dua penyintas dari peristiwa tragis itu untuk bertemu dengannya di tengah pemberhentian Eras Tour-nya di London.
"Kamu menggambar bintang di sekitar bekas lukaku," tulis ibu Sami Foster dalam keterangan yang menyentuh dari video TikTok yang menampilkan montase foto-foto Swift bersama keluarga tersebut. Lirik ini berasal dari lagu penyanyi tersebut "Cardigan" di album Folklore tahun 2020-nya. (People/Z-3)
Setelah Super Bowl yang mengecewakan bagi Kansas City Chiefs, Taylor Swift dan Travis Kelce dikabarkan siap beristirahat bersama.
Taylor Swift merayakan pesta bertema Eras Tour yang diadakan oleh pacarnya, Travis Kelce, setelah menyelesaikan tur dunia yang memecahkan rekor.
Tur Eras Taylor Swift akan berakhir pada akhir pekan ini di Vancouver, setelah mencatatkan 149 konser di 53 kota dengan 10,1 juta penggemar yang menyaksikan.
Taylor Swift kembali ke panggung Eras Tour di Miami setelah istirahat dua bulan dengan mengenakan catsuit baru dari Roberto Cavalli.
Taylor Swift mencetak sejarah dengan menjadi artis solo pertama yang tampil delapan kali di Stadion Wembley dalam satu tur.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Pelaku diketahui merupakan warga Austria asal wilayah Graz dan pernah bersekolah di SMA Dreierschuetzengasse
Penembakan tragis di Sekolah Menengah Dreierschützengasse, Graz, Austria, menewaskan 10 orang. Warga menggelar doa bersama dan lautan lilin.
Austria berduka setelah penembakan massal di sekolah Graz menewaskan 11 orang, termasuk pelaku. Tragedi penembakan terburuk di Austria.
Sepuluh orang tewas dalam insiden penembakan di sekolah di kota Graz, Austria.
Penemuan mengejutkan di Distrik Simmering, Wina: sekitar 150 kerangka prajurit Romawi ditemukan di kuburan massal berusia dua ribu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved