Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENJADI ibu rumah tangga bukan berarti tidak bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Banyak cara yang bisa dilakukan ibu rumah tangga untuk tetap memiliki penghasilan, salah satunya menjadi momfluencer. Di zaman serbadigital ini, momfluencer bisa menjadi opsi bagi ibu rumah tangga yang ingin memiliki penghasilan, tetapi tetap fokus pada kerjaan rumah.
Momfluencer kini banyak digeluti oleh para ibu, salah satunya Novika Magdalena atau yang akrab disapa dengan Vika. Vika telah menekuni kegiatan tersebut sejak 2016. Vika bercerita, mulanya ia memang memiliki minat di bidang story telling dan gemar sharing untuk produk yang berkualitas dan tempat hang out yang menarik. Ditambah, Vika juga merupakan seorang lulusan multimedia yang memiliki ketertarikan di dunia video dan fotografi. Berbekal hal tersebut, ia memantapkan diri untuk menjadi momfluencer.
"Banyak respons baik dan positif yang dapat saya rasakan. Membuat saya semangat jika banyak orang terbantu dengan review atau cerita saya," ujar Vika.
Baca juga : Era Baru dalam Dunia Kreasi Konten
Momfluencer yang dapat dijumpai melalui akun Instagram dan TikTok @vika.byrne itu juga menceritakan konten pertama yang membawa namanya besar. Ia menyebut awalnya hanya mereviu produk dari salah satu brand. Namun ia tak menyangka, reviu tersebut viral dan mulai banyak ajakan untuk bekerja sama dari brand lain.
"Kemudian dari situ saya kembangkan. Karena saya suka bercerita, jadi setiap tempat yang saya kunjungi dan menurut saya menarik, saya jadikan konten reviu. Tentu saja reviu jujur dari saya," imbuh Vika.
Menjadi momfluencer bukan berarti tak memiliki kendala, terlebih pada tahap memulai. Vika menuturkan, awalnya sangat sulit membagi waktu antara urusan rumah tangga dan konten. Namun seiring berjalannya waktu, Vika menemukan pola untuk membagi waktu untuk kedua urusan tersebut.
Baca juga : Revisi UU Penyiaran Dinilai Mengancam Jurnalisme dan Kebebasan di Ruang Digital
"Pertama, harus tahu audiens kita seperti apa, konten apa yang sesuai untuk audiens, kemudian berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakannya. Intinya, kita bisa bagi waktu, karena membuat konten bisa kapan saja dan di mana saja," tutur Vika.
Selain itu, ia juga mengatakan, kendala yang sering dialami ialah mood. Menurutnya, menjaga mood merupakan hal penting yang harus dilakukan seorang momfluencer, karena hal tersebut akan berpengaruh pada kualitas konten.
"Kendala membuat konten menurutku lebih ke menjaga mood sih. Penting banget buat menjaga mood supaya saya mudah membuat konten atau tampak di kamera juga tetap ceria," kata Vika.
Ia juga berharap bisa menjadi inspirasi untuk banyak orang, terutama para ibu rumah tangga. Menurutnya, menjadi ibu rumah tangga bukan berarti halangan untuk tetap produktif dan memiliki penghasilan, jika kita cermat melihat peluang yang ada. (RO/Z-2)
Selama penyelenggaraan, Kocca memfasilitasi meeting langsung antara partisipan dengan perusahaan konten terbaik dari Korea.
Contoh termudah memahami personalisasi konten, adalah tawaran konten yang tersaji di media digital. Di platform tersebut preferensi disesuaikan kepada tiap-tiap khalayak.
Setiap tahun, TikTok terus menjadi destinasi utama bagi masyarakat untuk mencari inspirasi, berbagi informasi, dan merayakan keseruan perayaan bulan suci Ramadan.
KEPALA Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan menegaskan, tak ada izin kepada ormas manapun jika ingin membuat konten di area Taman Literasi.
Yudist Ardhana, kreator multi-talenta dengan 23,5 juta subscribers, sukses memanfaatkan program YouTube Shopping Affiliates untuk mendapatkan nilai tambah dari konten yang disajikan
Apakah kamu memiliki pengetahuan atau pengalaman menarik yang ingin dibagikan di media sosial? Jika ya, ini adalah peluang untuk menjadi kreator konten edukasi
Event ini merupakan ajang terbesar di dalam bidang seni video mapping 3D
Ahmad merangkul anak-anak muda yang kreatif dan memiliki passion di bidang multimedia.
Grup seniman The Fox, The Folks, yang berasal dari Bandung, Indonesia, menampilkan karya mereka, "True to Hue," pada bangunan Hobart Building dalam Festival Projection Mapping.
The Fox, The Folks, berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi ini, dengan juara keduanya diraih peserta dari Jerman dan ketiga peserta daro Spanyol.
Petra Light Festival merupakan festival seni digital pertama di Jordania, The Fox, The Folks membawakan karya yang berjudul “Romance Dawn”.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved