Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AKTRIS dan sutradara asal Prancis, Mati Diop, memenangkan penghargaan film dokumenter terbaik dengan film bertajuk Dahomey dalam Festival Film Internasional Berlin atau Golden Bear ke-74 yang diadakan di Berlinale Palast pada Sabtu (24/2) waktu setempat. Film berdurasi satu jam tersebut merupakan jenis dokumenter tentang sejarah pengembalian besar pertama harta rampasan dari Eropa ke Afrika. Film tersebut mengalahkan beberapa sutradara veteran.
"Mengganti ganti rugi berarti melakukan keadilan. Kita bisa menyingkirkan masa lalu sebagai beban tidak menyenangkan yang hanya menghambat evolusi kita, atau kita bisa mengambil tanggung jawab dan menggunakannya sebagai dasar untuk bergerak maju. Kita harus memilih," kata Diop mengenai filmnya setelah menerima penghargaan.
Film berdurasi satu jam karya sutradara Senegal-Prancis berusia 41 tahun, Dahomey, tersebut menceritakan sejarah mengenai penimbunan 26 harta karun atau artefak pada 2021 dari Paris ke Benin, tempat artefak tersebut dijarah oleh pasukan Prancis hampir satu setengah abad sebelumnya. "Saya benar-benar ingin penonton merasakan bobot dan ketegangan historis momen yang saya sendiri rasakan saat menyaksikan perubahan sejarah secara langsung. Perasaan itu harus terlihat jelas dan nyata dalam setiap pengambilan gambar. Oleh karena itu, pertanyaan tentang sudut pandang merupakan hal yang sentral dan permanen," Jelas Diop.
Baca juga : Luna Maya Sutradarai CKCKCK First Series, Debut di Film Pendek
Saat naik ke panggung untuk menerima penghargaannya, Diop juga membuat pernyataan bernuansa kemanusiaan secara langsung dan mengungkapkan solidaritasnya terhadap Palestina. Dia tak gentar berseru, "Saya mendukung Palestina!"
Diketahui, Dahomey ialah film mengenai Afrika kedua yang memenangkan hadiah utama di Berlin. Ini setelah drama opera Afrika Selatan karya Mark Dornford-May, Breathe Umphefumlo (U-Carmen eKhayelitsha) pada 2015.
Dahomey juga merupakan film dokumenter kedua berturut-turut yang mampu memenangkan Golden Bear di Berlin, setelah On the Adamant dari pembuat film Prancis Nicolas Philibert tahun lalu. Dahomey lebih lanjut berkisah tentang kembalinya harta Kerajaan Dahomey ke Afrika yang disimpan di museum Paris.
Film tersebut ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Berlin pada pertengahan Februari 2024. Pada masanya, Dahomey merupakan kerajaan yang paling kaya raya di kawasan eropa berkat perdagangan manusia.
Posisinya yang strategis di Teluk Guinea juga membuat Kerajaan Dahomey menjadi salah satu pelabuhan transit penting perdagangan budak tujuan Eropa. Para budak dipaksa bekerja di perkebunan-perkebunan kopi dan tebu milik orang Eropa. (Z-2)
BILA membicarakan hubungan internasional, kita tak boleh melepaskan segala bentuk implementasi dan instrumen yang menyertainya. Festival de Cannes (FDC) milik Prancis ialah contoh.
Festival budaya urban dan street culture dari Prancis, DRP pertamakali hadir di Summarecon Mall Serpong (SMS) Gading Serpong Tangerang, selama 10 hari mulai 26 Juli hingga 4 Agustus 2024.
Dua brand mode Indonesia yang berpartisipasi dan siap memasuki pasar mode internasional, yaitu Enigma dan Senses.
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Mengucapkan “bonjour” saat berada di Prancis sangat penting untuk mendapatkan perlakuan baik.
Pada pelabuhan tua Venesia, kudengar ratapan Toreador yang malang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved