Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MONKEY Shoulder kembali mengadakan The Ultimate Bartender Championship (UBC) 2023. Ajang kejuaraan bergengsi yang mempertemukan bartender saling beradu kebolehan meracik minuman.
UBC adalah kejuaraan yang bartender terbesar kedua yang ada di Indonesia. Monkey Shoulder sudah melangsungkan UBC lima kali di jakarta dan terus memeriahkan acara yang tahun ini juga digelar di Bandung, Surabaya, Semarang, dan Bali.
Selama tiga minggu terakhir, lebih dari 150 ahli mixologi terbaik di Indonesia berkompetisi dalam kejuaraan di kota mereka. Lima perwakilan pemenang dari masing-masing kota telah bersaing untuk meraih gelar Ultimate Bartender Champion melakukan bartending dengan scotch melalui serangkaian tantangan berenergi tinggi.
Baca juga : Perbedaan Cappuccino, Latte, Mochaccino, dan Kopi Susu
Dari seluruh peserta yang berbakat, gelar Champion diraih oleh Yogi Ratmaja dari Bali. Ia kembali bukan hanya sekedar untuk berkompetisi, tetapi dengan ambisi besar untuk menjadi pemenang utama.
Baca juga : Hari Teh Sedunia, Penjualan Teh di Tokopedia Naik Dua Kali Lipat
“Kembali ke panggung UBC untuk tahun kedua berturut-turut bukan hanya sekedar untuk berkompetisi, namun ini adalah sebuah misi penting. Setelah merasakan atmosfer yang membuat semangat dan hampir saja merebut gelar ‘Champion’ pada tahun 2022, saya kembali dengan dorongan untuk meraih kemenangan tahun ini.
Yogi mengaku, UBC bukan hanya sekedar kompetisi, melainkan arena uji terbaik dari Olimpiade Bartender. Bartending kini menjadi sebuah seni yang menarik untuk dipertontonkan,
“Melangkah ke panggung global ini seperti mengayunkan shaker dan muddler di arena impian saya. Bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan mixology saya, tetapi juga untuk mewujudkan semangat dan aspirasi Indonesia di panggung yang merayakan yang terbaik dalam bisnis,” ucap Yogi.
Selain rasa bangga, pemenang dari masing-masing kota terpilih mendapatkan hadiah berupa jam Gshock. Sedangkan bagi peraih gelar champion, mendapatkan cincin UBC serta diberangkatkan ke Korea Selatan untuk mengikuti perlombaan tingkat internasional pada 2024.
Tidak hanya pertunjukan pembuatan koktail selama sepuluh menit, UBC juga menantang peserta yang berkompetisi untuk melakukan lima tantangan berenergi tinggi untuk membuktikan kompetensi mereka dalam semua aspek yang diperlukan untuk menjadi bartender yang terbaik.
Keseruan terasa saat kompetisi dimulai dengan Lightning Quiz yang menguji pengetahuan seputar industri. Berikutnya adalah Pouring Challenge yang mengharuskan para peserta untuk menyajikan lima minuman secara akurat dalam waktu sesingkat mungkin.
Babak ketiga dan bisa dibilang paling menantang adalah Nosing Challenge. Mengandalkan ingatan dan indra penciuman mereka, para bartender ditugaskan untuk mengidentifikasi lima minuman spirit berbeda dalam tiga menit. Penghargaan tambahan diberikan kepada penciuman yang paling tajam yang mampu mengidentifikasi merek tertentu.
Selanjutnya adalah Table Service Challenge, dimana para peserta memiliki tugas penting untuk melayani pelanggan dengan pesanan secepat mungkin tanpa melakukan kesalahan.
Terakhir, Perfect Serve Challenge, ujian ini untuk membuktikan bahwa mereka #MadeForMixing, mengharuskan para bartender untuk membuat dan menyajikan koktail Monkey Shoulder – Monkey Sour – secepat dan seakurat mungkin. Peserta dinilai berdasarkan kecepatan, keseimbangan, rasa, dan yang paling penting adalah membuat pelanggan senang.
Dua peserta dengan skor tertinggi kemudian berhadapan dalam tantangan Round Building, yang terdiri dari babak semi-final dan final. Para finalis berpacu dengan waktu untuk membuat enam minuman di semi-final, dan sepuluh minuman di final.
Penentuan juara dalam Ultimate Bartender Championship bergantung pada standar tertinggi dari panel juri dengan pertanyaan: apakah mereka akan membayar minuman berdasarkan keakuratan bahan dan metode, kecepatan, dan tentu saja, rasa.
Selain memperluas kompetisi ke lebih banyak bartender di Indonesia, UBC telah digelar di Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan juga akan digelar di Singapura.
Monkey Shoulder pertama kali dirilis di Inggris pada tahun 2005 yang dipuji oleh para bartender, media, dan peminum. Para ahli industri dari Whiskey Magazine pun menyematkan gelar “luar biasa” terhadap Monkey Shoulder.
Dengan bangga, rak pajangan milik Monkey Shoulder terlihat gemerlap dengan berbagai penghargaan – beberapa akan terkesan dengan penghargaan Emas kami di International Wine & Spirit Competition 2012. (Z-8)
Studi terbaru menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan usus, yang bermanfaat bagi penderita diabetes.
Ingin hati lebih sehat? Coba 5 minuman alami ini yang terbukti bantu mengurangi lemak hati dan peradangan. Simak manfaat lengkapnya di sini.
Hidrasi yang tepat sangat penting untuk tubuh setelah berolahraga. Minum air sebelum, selama, dan setelah berolahraga merupakan langkah dasar yang perlu dilakuka
Penyakit ginjal merupakan faktor genetik yang pencetusnya belum bisa diketahui secara pasti namun bisa diperiksa secara detail.
Industri makanan, minuman dan tembakau mengalami pelambatan pertumbuhan pada kuartal I 2025.
Kampanye Kings of Chill ini menghadirkan dua varian minuman spesial, yaitu Kings of Lemon Tea dan Kings of Milk Tea, yang terinspirasi dari dua hero ikonik dari gim Honor of Kings.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved