Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Band asal Inggris, Coldplay akhirnya akan konser di Indonesia pada November 2023 mendatang. Ini akan menjadi konser pertama Coldplay di Indonesia sejak pertama kali mereka terbentuk tahun 1997. Bukan tanpa alasan, selama ini Coldplay memang diketahui kerap secara terbuka mengatakan enggan konser di Indonesia karena beberapa alasan.
Alasan-alasan tersebut umumnya terkait dengan isu sosial hingga lingkungan. Sempat beredar info bahwa Coldplay hanya mau konser di Indonesia jika pemerintah Indonesia bisa menekan laju deforestasi. Hal yang hingga saat ini masih sulit untuk diwujudkan.
Karena itu, tak sedikit penggemar Coldplay asal Indonesia akhirnya mengalah dan menonton band tersebut di luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir Coldplay memang rutin menggelar konser di negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Thailand, dan Australia.
Baca juga: Terkonfirmasi! Coldplay Manggung di GBK 15 November
Namun, rupanya pendiran para personel band pelantun lagu Fix You itu akhirnya berubah. Mereka akhirnya memutuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu lokasi konser di tahun 2023.
Lalu, hal apa saja yang dulu kerap disebut dan diduga jadi alasan Coldplay enggan konser di Indonesia? Ini di antaranya.
Baca juga: 22 Fakta Band Coldplay yang Kamu Perlu Tahu
1. Masalah Lingkungan
Coldplay memang terkenal sebagai salah satu band yang peduli pada isu lingkungan hidup. Di tur terbaru mereka yang bertema Music of the Spheres World Tour bahkan mereka mengusung penggunaan energi berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk berbagai aspek konser.
Karena itu, keputusan Coldplay yang akhirnya mau konser di Indonesia meski masalah lingkungan di dalam negeri masih belum banyak teratasi menjadi kejutan tersendiri bagi banyak pihak. Terutama bagi para penggemar band yang digawangi Chris Martin tersebut.
2. Masalah Inklusivitas
Para anggota band Coldplay dikenal vokal dalam menyuarakan hak-hak masyarakat minoritas, tertindas, dan juga dalam mendukung inklusivitas. Di antaranya yang baru-baru ini kerap mereka lantang suarakan adalah soal hak LGBTQ. Belum lama ini sang vokalis Chris Martin bahkan beberapa kali membawa bendera pelangi yang identik dengan dukungan pada LGBTQ saat konser di beberapa negara.
Hal ini tentu saja menjadi ganjalan yang besar ketika mereka akan konser di Indonesia. Mengingat mayoritas masyarakat Indonesia secara keras menolak kehadiran dan penormalan LGBTQ.
3. Masalah Keamanan
Bukan rahasia lagi bagi masyarakat barat Indonesia kerap dikenal sebagai negara yang masih belum maksimal dalam menciptakan keamanan dan penegakan hukum. Dalam hal ini, keamanan dalam penyelenggaraan event besar di Indonesia juga masih kerap dipertanyakan.
Itulah beberapa hal yang diduga menjadi alasan Coldplay selama ini belum mau konser di Indonesia. Meski begitu, kalian para penggemar tak perlu khawatir lagi karena sebentar lagi akan bisa menonton Coldplay tampil di Indonesia.
(Z-9)
Ditutupnya akses kendaraan pribadi di area GBK yang menjadi lokasi konser tur dunia Coldplay Music of the Spheres World Tour, mendatangkan berkah bagi tukang ojek konvensional.
BAND Coldplay akan menggelar konser mereka di Jakarta, Indonesia, hari ini. Berikut fakta menarik mengenai band asal Inggris ini.
Mabes Polri memastikan penipuan tiket konser Coldplay merupakan perorangan.
Konser Coldplay pada November 2023 nanti sudah ditunggu-tunggu oleh warga +62, termasuk para selebritas Tanah Air. Siapa saja seleb yang bakal jadi saingan war tiket Coldplay di Jakarta?
KONSER Coldplay di Indonesia sudah dipastikan kebenarannya. Band asal Inggris itu mengumumkan akan menggelar konsernya di Jakarta, pada 15 November 2023 . Ini link cara beli tiket Coldplay.
Media Indonesia telah merangkum 20 lagu terbaik Coldplay yang enak didengar. Kemungkinan, lagu-lagu ini akan dibawakan dalam konser mereka di Jakarta.
Di kampusnya di New York, Azel juga mengasah kemampuannya sebagai produser dan penulis lagu.
Patras terinspirasi dari band-band seperti The Killers, The Smiths, The Cure, dan juga Slowdive.
Keramas Aero Park sebagai tempat acara merupakan lokasi yang strategis karena bisa menjangkau lebih banyak para audiens dari lintas kota, tidak hanya dari Gianyar.
Mini konser Ungu ini sekaligus menjadi momen bagi Crane Lounge Jakarta untuk mengenalkan konsep lounge terbarunya.
Festival musik metal Hammersonic 2024 yang dipromotori Ravel Entertainment tersebut digelar di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta, 4-5 Mei lalu.
Dino Hamid memproduksi konser di tengah hamparan salju di tengah suasana panas Indonesia dengan dipromotori JXB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved