Chaska Patras Ingin Bawa Musik Indie ke Mancanegara

Pergelaran musik Suakarya, yang digear di Ecaps, Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu lalu (3/7), menjadi momentum bagi band Band Patras, untuk memperkenalkan musik mereka ke audiens yang lebih luas. Kelompok musik yang beranggotakan Chaska, Bradley, Mahir, dan Raihan ini telah meluncurkan EP berjudul “Longing Asphalt Garden” pada 2023. Mini album ini memuat dua lagu yakni Longing dan Asphalt Garden.

Chaska menulis lirik Asphalt Garden yang berisi tentang kerinduan terhadap rasa cinta. Gambaran soal keraguan dalam pencarian hal-hal baru di tempat dan perasaan yang tidak asing namun masih tidak yakin dengan apa yang akan terjadi.

Sementara lagu Longing ditulis ketika Patras melakukan jamming. Lagu dalam mini album tersebut mengarah kepada new wave revival. Untuk kedua single ini, Patras dibantu oleh Fay Ismail dalam proses produksinya.

Patras terinspirasi dari band-band seperti The Killers, The Smiths, The Cure, dan juga Slowdive.

“Kami percaya bahwa cara mereka membedakan diri dari artis lain adalah dengan tetap menjadi diri sendiri dan mencoba yang terbaik untuk membawakan lagu dengan cara yang berbeda, tetapi dirasa familiar,” kata Chaska kepada sejumlah awak media.

Saat ini Patras ingin menjadi top of mind para pendengar di Indonesia ketika berpikir tentang musik Indie dari Indonesia. “Kami juga ingin membawa musik Indonesia ke kancah Internasional yang bukan hanya Asia Tenggara,” ucapnya (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Adiyanto