Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BAND asal Los Angeles, Amerika Serikat (AS) The Midnight merilis single terbaru mereka yang memukau, Avalanche, yang merupakan single ketiga dari album baru mereka yang akan datang, Heroes, yang akan dirilis pada 9 September melalui Counter Records.
Dibentuk oleh musisi dan penulis lagu Tyler Lyle bersama produser dan drummer asal Denmark Tim McEwan, The Midnight hadir dengan Lelia Broussard sebagai bassist, Royce Whittaker sebagai gitaris, dan Justin Klunk sebagai pemain saxophone dan synth.
Tim yang lengkap membantu band itu tumbuh dengan cepat melampaui karya mereka yang awalnya lebih berfokus pada synth. Kini, The Midnight menciptakan berbagai karya yang lebih emotif dan memukau, dengan chord-chord musik rock yang ekspansif dan sentuhan pop yang penuh kebahagiaan.
Baca juga: Alami Dehidrasi, Gitaris Santana Pingsan saat Konser di AS
"Dulu aku berpikir akhir dari cinta hanyalah ketidakpedulian (atau mungkin hanya sesuatu yang dilupakan), tetapi baru-baru ini aku bertemu dengan cinta lamaku, dan aku diliputi rasa syukur atas kegagalan di zaman dahulu yang malah akhirnya membawaku keluar dari zona nyaman (sebuah langkah yang akhirnya memberiku karier, istri, dan akhirnya, anak). Terkadang sesuatu yang baik adalah musuh dari hal yang terbaik, dan terkadang ketika sesuatu yang hanya setengah sempurna telah pergi, hal yang sepenuhnya sempurna malah datang untuk menggantikannya," kata Tyler ketika bercerita mengenai inspirasi di balik Avalanche.
Avalanche merupakan kelanjutan dari single The Midnight yang dirilis bulan lalu, Heartbeat, sebuah lagu yang meriah dan elektrik yang dirilis setelah lagu Change Your Heart or Die – sebuah lagu yang penuh irama gitar memukau yang dirilis pada April setelah tur musim semi 2022 mereka yang sukses digelar.
Heroes adalah album keempat The Midnight yang diproduksi McEwan dan di-mix oleh Ingmar Carlson (Tate McCrae, Disclosure, Carly Rae Jepsen).
Ditulis selama karantina di masa pandemi, Heroes membahas tentang rasa kesendirian dan mengundang semua pendengarnya di seluruh dunia untuk bersama-sama menari di bawah satu atap yang sama.
Ini adalah album yang merayakan sifat manusia yang akan selalu saling terhubung, dan bagaimana kita mengatasi rasa kehilangan dengan berkumpul di bawah satu langit, saling minum bersama, berpelukan, tertawa dan bernyanyi bersama sekencang-kencangnya.
Lagu-lagu di album Heroes dengan halus menggabungkan kisah-kisah American Dream ala Tyler dengan soundscape sinematik ala Tim. Ini adalah kumpulan lagu-lagu besar, berani, dan mengesankan tentang kebersamaan dan berbagai tantangan yang akhirnya dimenangkan oleh cinta.
Terdiri dari penulis lagu Tyler Lyle dan produser asal Denmark Tim McEwan, The Midnight dibentuk pada 2012. Keduanya terinspirasi oleh album soundtrack Drive karya Johnny Jewel/Chromatics dan Cliff Martinez serta kembalinya nuansa klasik synth pada era itu.
Mereka kemudian merilis single WeMoveForward dan Gloria, yang kemudian masuk ke EP debut mereka Days of Thunder.
The Midnight kemudian merilis album perdana mereka Endless Summer pada 2016 dan album Nocturnal pada tahun berikutnya, yang masuk ke deretan album paling laris di Bandcamp.
Pada 2018, The Midnight merilis album Kids yang kemudian sukses mencapai posisi #1 di beragam chart Billboard Dance/Electronic.
Album terakhir mereka, Monsters, dirilis pada 2020 dan disebut oleh The Express sebagai "musik paling stylish dan kreatif" dari mereka.
Tidak lama setelah mereka dibentuk, The Midnight telah berhasil mengumpulkan lebih dari 452 juta stream dan 70 juta view di YouTube. Mereka telah bertransformasi dari sebuah unit musik yang hanya digemari komunitas online menjadi sebuah band yang menjalankan tur global lewat dua album terakhir mereka.
Monsters sukses dijual sebanyak 50.000 keping secara global dan masuk ke chart-chart di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia serta habis terjual dalam berbagai format. Album tersebut berhasil mendapatkan lebih dari 50 juta stream hanya dalam 18 bulan sejak dirilis. (RO/OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
Heart Worth Breaking merupakan kelanjutan dari single The Midnight yang telah dirilis sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved