Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bunny Mode, Album Perdana Jaguar Jonze

Basuki Eka Purnama
07/6/2022 08:30
Bunny Mode, Album Perdana Jaguar Jonze
Jaguar Jonze(MI/HO)

PENYANYI, produser, penulis lagu, dan seniman multimedia Australia Jaguar Jonze merilis album perdananya yang sudah ditunggu-tunggu, Bunny Mode, melalui Nettwerk. 

Menampilkan sejumlah single yang telah ia rilis sebelumnya seperti Who Died and Made You King, Cut, Little Fires, dan Trigger Happy, album Bunny Mode adalah bukti pencapaian diri Jonze sekaligus sebuah karya dimana musikalitas dan kemampuan world-building Jonze bersinar.

Seiring dengan perilisan album ini, Jonze juga merilis sebuah video klip yang disutradarai, diproduseri, dan diedit oleh dirinya sendiri untuk single antemik baru yang berani, Swallow. 

Baca juga: Trigger Happy, Single Terbaru Jaguar Jonze

Video klip itu merupakan lanjutan dari Little Fires dan masih sesuai dengan cover album Bunny Mode. Video provokatif nan humoris ini menampilkan Jonze yang sekali lagi bermain dengan shibari dan meniru seorang laba-laba dengan mangsanya.

"Aku ingin video klip Swallow menjadi sebuah video komedi yang kontroversial dan menyenangkan. Mewujudkan rupa robot seks dengan chip yang error merupakan ekspresiku sebagai seorang perempuan berkulit warna yang merasakan penindasan patriarki dan fetish mereka akan perempuan Asia,” jelas Jonze.

Fasih dalam berbahasa Mandarin, Jepang, dan Inggris, Jonze memiliki daya tarik global yang tak terhingga.

Di album Bunny Mode, Jonze memancarkan kepercayaan diri dan mengumpulkan kekuatan dari kejujuran emosinya dan mengatasi hal-hal buruk di dunia ini dengan sedikit humor. 

Ia menciptakan nuansa pop stadium yang unik dan sinematik, lengkap dengan industrial noise, dan energi punk yang menghentak seraya ia keluar dari mekanisme koping yang ia sebut “going bunny mode” atau berdiam diri akibat ancaman fsik, psikologi, dan emosional. 

“Album ini adalah perjalananku mengatakan selamat tinggal kepada ‘bunny mode’ itu,” ujar Jonse. “Proses pembuatan album ini adalah diriku berterima kasih kepada seseorang tersebut karena ia telah menyelamatkanku dan membuatku bertahan hingga kini, namun aku tidak membutuhkannya lagi.”

Album perdana itu adalah surat cinta Jonse kepada musik. Ia menjelaskan, “Sebagian besar hal yang aku lakukan sepanjang hidupku aku lakukan untuk bertahan hidup. Namun bermusik bagiku adalah kebalikannya — musik adalah anugerah dan kesempatan bagiku untuk berkarya, hidup dengan penuh gairah, dan mengatakan apa yang ingin aku rasakan. Album ini penuh gairah, keintiman, kejujuran, dan hubungan; album ini mengubah hidupku. Album ini membuatku merasa lebih manusiawi.”

Bunny Mode merupakan karya feminis powerful yang menguak perjalanan Jaguar Jonze sebagai seorang penyintas kekerasan, suara untuk perubahan, dan seorang fgur di pergerakan #MeToo. 

Album ini menjadi titik kejayaan Jonze, yang menolak berdiam diri dan momentum ia melawan industri yang memaksanya untuk tetap diam. 

“Aku mengizinkan diriku untuk merasakan semua emosi yang telah aku tahan sekian lama, untuk menemukan suaraku dan menggunakannya di dunia ini,” ujarnya. “Karena aku tahu betapa berharganya diriku dan aku memiliki banyak hal yang ingin aku sampaikan.”

Disebut sebagai seorang “visioner yang beragam” oleh Flaunt, Jonze menghabiskan dua tahun terakhirnya sebagai seorang fgur publik yang menggaungkan perubahan dan meminta pertanggung jawaban industri musik seraya ia terus fokus berkarya. 

Single-single terbarunya mendapatkan pujian dari Rolling Stone, MTV, dan NME dan ia turut diftur di segmen Future Artists BBC Radio 1 yang dibawakan oleh Jack Saunders. 

Selain tur Australia Bunny Mode-nya yang siap digelar sepanjang Juli dan Agustus ini, Jonze juga akan tampil bersama The Wombats di tur Australia mereka, Juni ini.

Jonze dianugerahi Done Good Award dari triple J, AIR Outstanding Achievement Award, dan masuk ke daftar 21 Most Inspiring Women of 2021 by Vogue Australia atas kerja kerasnya dalam meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi dan pelecehan di industri musik serta untuk usahanya mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan saling menghormati. 

Hingga hari ini, Jonze melanjutkan usaha advokasinya untuk melawan pelecehan seksual, dan diskriminasi sistemik dalam industri musik Australia kontemporer dan terus mendorong untuk sebuah reformasi. 

Seperti yang ia jelaskan kepada Billboard: "Momentumnya semakin meningkat dan saat ini kita mengipasi api kecil itu agar menjadi kobaran api yang penuh makna." (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya