Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROSES penjurian babak semifinal TPJF International Online Jazz Competition selesai dilaksanakan secara offline pada 18 November 2021. Berlokasi di Ballroom Cimanuk, Hotel The Papandayan Bandung, Jawa Barat, delapan peserta berhasil lolos ke babak terakhir kompetisi.
Dewan juri yang terdiri dari Dwiki Dharmawan, Eq Puradireja, Venche Manuhutu, dan seniman senior Bandung, Hari Pochang, hadir di Ballroom Cimanuk. Sedangkan Ben Van Gelder hadir melalui aplikasi konferensi video untuk bersama-sama memberikan penilaiannya kepada 16 semifinalis yang sudah mengirimkan video lagu bebas sebagai syarat untuk melaju ke babak selanjutnya.
Sedikit berbeda dari tahap penyisihan, selain dilaksanakan secara offline, pada penjurian kali ini seluruh peserta diundang melalui aplikasi konferensi video untuk menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan para dewan juri dalam memberikan komentar dan pendapat atas penampilan mereka di tahap ini.
Pengemasan pertunjukan yang apik, komposisi, konsep musik yang kreatif, dan elemen-elemen kejutan hampir ada pada sebagian besar penampilan peserta. Ini membuat para juri cukup merasa kesulitan dan dibuat pusing dalam memberikan penilaian kepada 16 peserta yang banyak di antaranya didukung oleh pendidikan dari sekolah musik bergengsi Tanah Air dan luar negeri.
Itu seperti komentar Dwiki Dharmawan untuk peserta trio asal Jakarta Empty dalam membawakan lagu Black Hole Sun dari band asal Amerika Serikat Soundgarden. "Tidak banyak musisi harmonika saat ini di Indonesia. Konsep musik kalian membawa warna yang berbeda dari peserta lain, very well concepted, dan tasteful!"
Berbeda dari Dwiki, Venche Manuhutu terharu dengan penampilan N.A.D Project, trio asal Bandung yang digawangi oleh Nadine Anisa, pianis berusia 15 tahun dan peserta termuda di kompetisi ini. Menurutnya, kerja keras Nadine dalam belajar dan berlatih piano sejak kecil kini membuahkan hasil. Nadine mampu leading the band. Artikulasi dan improvisasi sangat jelas dan sangat hebat. Eq Puradiredja menambahkan agar menjadikan kemampuan bermusiknya sebagai karier di masa depan.
Berikut nama peserta yang lolos untuk masuk ke tahap semifinal dengan urutan berdasarkan nilai akumulasi tertinggi, yaitu Kelapa Muda, Rit Xu Group, Empty, GBK, Rocket House, East Side Sextet, Little Hope, dan N.A.D Project. Selanjutnya para peserta memasuki tahap final yang akan dimulai dari 20 November 2021 dengan ketentuan delapan finalis harus mengirimkan video satu ciptaan sendiri yang diaransemen jazz.
Penjurian final akan dilaksanakan secara offline di The Papandayan pada 11 December 2021. Para juri akan menentukan pemenang TPJF International Online Jazz Competition 2021. International Jazz Competition merupakan kompetisi band jazz yang dilaksanakan secara virtual menggunakan platform Zoom conference dan social media untuk menemukan talenta jazz baru dan membantu mengenalkan musisi jazz baru Indonesia.
Baca juga: Della Dartyan Mengaku Terhubung dengan Karakternya di Akhirat: A Love Story
Kompetisi ini merupakan rangkaian acara Road to TPJF 2021 yang terdiri dari tiga babak, yaitu penyisihan, semifinal, dan grand final. Di babak pamungkas ini, akan dipilih empat band terbaik (juara 1, 2, 3, dan juara favorit) yang diumumkan pada saat TPJF 2021 di Desember. Selain berkesempatan tampil di TPJF 2021, pemenang juga memperebutkan total grand prize Rp80 juta. Untuk TPJF 2021, acara akan berlangsung live dari Grand Studio Metro TV selama dua hari berturut-turut dan dimeriahkan oleh Raisa, Fariz RM, Ardhito Pramono, Slank, dan masih banyak yang lain. (RO/OL-14)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
RAYHAN Abdul Latief mengukir rekor pada ajang Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025. Dia menjadi pegolf junior putra pertama sukses mempertahankan gelar juara
Sebagai wadah bagi atlet-atlet basket muda, kompetisi diikuti oleh 17 klub yang bernaung di bawah Pengkab Perbasi Tangerang.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
Kompetisi tidak hanya bagi siswa saja, namun juga guru dengan kesadaran bahwa pengembangan potensi guru juga menjadi kunci dalam keberhasilan proses pendidikan.
Satria (Smart AI and Tech Competition for a Rising Indonesia) adalah program kompetisi edukatif yang mendorong pelajar Indonesia untuk mengenal dan mempraktikkan kecakapan digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved