Angelina Jolie Berkunjung ke Kamp Pengungsi di Burkina Faso

Henry Hokianto
22/6/2021 07:01
Angelina Jolie Berkunjung ke Kamp Pengungsi di Burkina Faso
Duta UNHCR Angelina Jolie berbincang dengan pengungsi asal Mali di kamp pengungsian Goudebo, Burkina Faso.(AFP/OLYMPIA DE MAISMONT)

AKTOR pemenang Piala Oscar Angelina Jolie, Minggu (20/6), mengunjungi sebuah kamp pengungsi di Burkina Faso yang menampung ribuan orang Mali yang melarikan diri dari kekerasan kelompok ekstremis di wilayah tersebut.

Jolie mengunjungi kamp di Goudebou, Afrika barat, sebagai bagian dari perannya sebagai duta besar untuk organisasi pengungsi PBB, UNHCR.

Jolie tiba di sana menggunakan helikopter ditemani Menteri Luar Negeri Burkina Faso Alpha Barry untuk upacara memperingati hari pengungsi sedunia.

Baca juga: Spielberg Teken Kontrak dengan Netflix

“Saya telah menandai hari ini setiap tahun selama 20 tahun dengan pengungsi di berbagai negara,” kata Jolie setelah kunjungannya.

“Saya tidak pernah merasa lebih khawatir tentang keadaan pengungsian secara global seperti saya pada hari ini,” tambahnya.

“Kenyataannya adalah kita bahkan tidak melakukan setengah dari apa yang bisa dan seharusnya kita lakukan dalam menemukan solusi yang memungkinkan pada pengungsi untuk kembali ke rumah mereka, atau mendukung negara tuan rumah, seperti Burkina Faso, dalam upaya yang selama bertahun-tahun mengatasi sebagian kecil dari bantuan kemanusiaan yang diperlukan untuk menyediakan dukungan dan perlindungan.”

Penyerangan, Maret tahun lalu, memaksa sekitar 9.000 orang menjadi pengungsi, yang berlindung di sana meskipun ada penggerebekan sebelumnya untuk melarikan diri dan menyebabkan penutupan de facto.

Sejak Desember, pihak otoritas Burkinabe dan UNHCR telah merelokasi para pengungsi di sana dan memperketat keamanan di dalam kamp tersebut. Lebih banyak tentara yang ditempatkan di tempat tersebut, dan patroli ditingkatkan.

Pertengahan Desember dan Juli, sekitar 11.000 orang dari kota Burkina Faso telah kembali ke Goudebou, ujar UNHCR.

“Para pengungsi babak belur karena situasi keamanan yang kian memburuk dari hari ke hari meskipun ada upaya oleh pihak otoritas Burkinabe, mitra mereka dan pasukan pertahanan dan keamanan di wilayah Sahel,” ujar Wanadine ag Mohamed, perwakilan pengungsi Goudebou.     

Dia merujuk kepada serangan 4-5 Juni lalu di desa timur laut Solhan yang menyebabkan hingga 132 orang tewas, menurut pihak berwenang Burkinabe.

Sejak 2012, terdapat sekitar 22.000 pengungsi dari berbagai negara yang telah mengungsi di Burkina Faso. Akan tetapi Burkina telah menjadi target penyerangan dari Al-Qaeda dan IS sejak 2015 yang telah menewaskan lebih dari 1.400 orang dan memaksa satu juta orang meninggalkan rumah mereka. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya