Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPASTIAN penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2020 akhirnya terjawab. Komite FFI telah mengumumkan bahwa pergelaran festival tahunan itu akan dilaksanakan dengan menyesuaikan format acara dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Pada sebuah obrolan live Instagram berjudul Ashtalks yang dipandu Nazira C Noer, Ketua Komite FFI 2020 Lukman Sardi, 49, memberi sedikit bocoran tentang hal-hal apa saja yang telah dilakukan komite. Pernyataannya itu sekaligus menjawab keraguan publik yang sebelumnya pada Juni lalu ia juga memastikan pergelaran festival bergengsi itu.
“FFI tetap akan jalan dengan kondisi-kondisi yang disesuaikan, semangat ini yang berusaha terus kita rawat, bahwa FFI enggak boleh berhenti karena ini yang akan menjadi bendera penyemangat bagi perkembangan fi lm Indonesia ke depannya,” ujar Lukman, Jumat (18/9).
Alasan lain, hal itu juga terjadi dengan festival-festival film di luar negeri yang tetap jalan dengan kondisi- kondisi yang juga disesuaikan selama masa pandemi ini.
Putra maestro musik Idris Sardi itu pun memastikan bahwa persiapan FFI tahun ini justru lebih matang daripada tahun-tahun sebelumnya, terutama dalam hal pengarsipan.
“Persiapan FFI di masa pandemi ini sangat luar biasa. Gue ngerasa malah persiapan FFI 2020 ini justru lebih siap daripada FFI tahun-tahun sebelumnya. Kita bisa merealisasikan target-target yang dua tahun lalu tidak bisa kita capai, seperti mengenai database,” jelasnya.
Bapak tiga anak itu dengan bangga menuturkan bahwa panitia sekarang dilengkapi website dengan sistem pengarsipan yang bagus seperti yang dia impikan sejak dulu. “Kita punya pengarsipan yang baik di FFI 2020 dan itu merupakan aset yang luar biasa bagi FFI ke depan,” sambungnya.
Lukman juga mengakui justru pada masa pandemi ini banyak pihak yang siap mendukung penyelenggaraan FFI. Ternyata di situasi sulit seperti ini, tuturnya, banyak yang mau mendukung terselenggaranya FFI. Itu dia pastikan dari beberapa pihak yang dia temui sangat antusias untuk mendukung FFI 2020, mulai nominasi hingga malam penghargaan.
Dua format
Terkait dengan pelaksanaan festival, Lukman menjelaskan, rencananya akan diselenggarakan dalam dua format acara, yakni da ring dan luring. Selain itu, pihak penyelenggara juga sedang menyiapkan protokol kesehatan yang ketat untuk pergelaran malam nominasi ataupun malam anugerah FFI yang acara puncaknya akan dihelat pada 5 Desember itu.
“Untuk malam nominasi kita siapkan yang daring dan luring, ini cukup rumit, tapi harus kita siapkan. Malam anugerah juga demikian, luringnya dengan protokol kesehatan yang sudah kita susun,” katanya.
Lukman juga menginformasikan bahwa Komite FFI telah mulai menyeleksi film-film yang akan turut serta dalam festival tahun ini. Tak hanya film bioskop, komite juga mengizinkan film-film yang diputar dalam layanan streaming untuk mengikuti seleksi FFI tahun ini.
“Kita juga sudah mulai mengurasi film-filmnya, walaupun jumlah film yang masuk seleksi sekarang enggak sebanyak tahun lalu yang ratusan, saat ini mungkin ada 60 sampai 70-an film saja,” pungkasnya. (H-1)
Timnas futsal Indonesia memastikan gelar juara Piala AFF Futsal 2024 usai mengalahkan timnas Vietnam 2-0 di laga final, Minggu (10/11).
Untuk menjaring pemain dari seluruh wilayah Indonesia, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan kejuaraan futsal usia muda di provinsi-provinsi.
Nominasi Piala Citra FFI 2020 dipilih berdasarkan puluhan film yang ditayangkan dalam kurun waktu 1 Oktober 2019-30 September 2020.
Prima memberikan catatan bahwa, ketika berbicara masalah inklusivitas, persoalan lain yang patut diperhatikan ialah masalah keberagaman.
Kalau ini dibiarkan terus menerus, menurut Hera, dampak buruknya bisa berbalik menimpa industri perfilman.
Film Perempuan Tanah Jahanam mampu meraih enam Piala Citra dari enam kategori dan masuk di 17 nominasi kategori yang merupakan rekor terbanyak bagi suatu film.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved