Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MUSIKUS kondang Tanah Air Iwan Fals merespon keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang menghapus Ujian Nasional. Kata Nadiem, tahun 2020 adalah penyelenggaraan terakhir ujian nasional.
Selanjutnya, UN diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Asesmen ini terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter.
"Ujian nasional dihapus? Bagus," cuit iwan melalui akun twitternya @iwanfals, Kamis (12/12).
Cuitan pelantun lagu Oemar Bakrie tersebut pun mendapat respon dari warganet.
"Gapapa asal jangan rasa solidaritas dan toleransi yang dihapus," cuit akun @papaciaaa.
Baca juga: UN Hanya Menilai Satu Aspek
Komentar juga dicuitkan akun zanditjiptoyoe. Kata dia: "Setuju banget. Biar tidak ada lagi manipulasi nilai oleh sekolah untuk meluluskan siswanya".
Komentar agak panjang datang dari Chandra Simanjuntak melalui akun @chandrajuni82.
"Bagus dan itu baik. Orang yang nasib-nasiban mengisi soal di UN karena pola pilihan berganda itu,sangat banyak. Dan yang belajar mati-matian gagal (faktor lucky/keberuntungan). Yang lainya, anak yg tidak punya potensi di sekolah umum, bisa saja punya potensi lain dibidang seni & olahraga," cuit Chandra.
Chandra pun menambahkan perihal belajar selama enam dan tiga tahun lantas kelulusan dan kepintaran ditentukan dalam hitungan waktu tiga jam.
"UN itu untuk apa? Masak belajar selma 6 atau 3 tahun,ditentukan layak lulus atau pintar atau bisa dalam waktu 3 jam. Itu nggak fair dong? Biarkan manusia berjuang dengan realita kehidupan,biarkan manusia itu berjuang, sesuai passionnya bukan karena dipaksakan".
Chandra lalu menutupnya dengan komentar, "Dan anda (Iwan Fals) salah satu orang yang sukses tanpa gelar akademik dan nilai UN. Mau jadi birokrat tinggal masuk IPDN. Mau jadi ahli kimia, fisika dan matematika, belajar lah dengan baik. Tidak semua manusia (siswa) kan bercita-cita jadi birokrat atau ilmuwan? Banyak yang ingin seperti @iwanfals," ungkap Chandra.(OL-5)
Penulisan sejarah pun perlu melakukan analisis dan ditulis dengan kritis dan pemikiran yang terbuka.
Suap dan gratifikasi di sektor pendidikan biasanya terjadi karena adanya orang tua murid memaksakan anaknya masuk sekolah tertentu.
Harli menegaskan Kejagung belum menentukan tersangka dalam kasus ini. Perkaranya masih menggunakan surat perintah penyidikan (sprindik) umum.
Program SMK PK yang diinisiasi Kemendikbud bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan SMK, melalui kemitraan dengan dunia usaha dan industri (DUDI).
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan ada sebanyak 260 orang calon peserta digugurkan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, tingkat SMA
Seorang individu tidak akan memikirkan tentang pengakuan dan penghargaan sebelum kebutuhan dasar akan makanan dan tempat tinggal mereka terpenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved