Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SENIMAN Kenamaan Yogyakarta, Djaduk Ferianto, tutup usia dini hari tadi, Rabu (13/11), sekitar pukul 02.30 WIB di kediamannya Desa Tamantirto, Yogyakarta. Informasi yang diterima Media Indonesia, seniman serba bisa dari kota gudeg itu diduga meninggal akibat serangan jantung.
Seniman yang terlahir dengan nama Guritno merupakan putra bungsu dari seniman legendaris Bagong Kusudihardjo. Ayahnya, seorang maestro tari jawa yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk menghidup-hidupi kesenian tersebut. Nama Guritno hanya disandang sebentar saja, karena sering sakit-sakitan akhirnya sang ayah mengganti namanya menjadi “Djaduk” yang dalam bahasa Jawa memiliki arti unggul.
Masa kecil Djaduk akrab dengan seni dan tradisi. Setiap hari, ia bersama kedua kakaknya Otok Bima Sidharta dan Butet Kartaradjasa melihat ayahnya berlatih tari. Djaduk kecil bahkan sempat memiliki cita-cita menjadi dalang dan sempat belajar mendalang di kompleks Tedjakusuman sebelum akhirnya jatuh cinta dengan teater serta musik.
Sosok rekan sang ayah, Teguh Karya dan Arifin C. Noer, adalah orang-orang yang menginspirasi Djaduk untuk mendalami musik dan seni teater. Pria lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Yogyakarta ini bahkan pernah pergi ke Jepang dan Amerika untuk belajar tentang musik.
Djaduk muda mulai berkarir sebagai musisi sejak tahun 1972. Saat itu, ia rutin menggarap illustrasi musik untuk film dan sinetron, beberapa jingle iklan pun sempat digarapnya. Pada tahun 1978, Djaduk menyabet juara 1 Musik Humor Tingkat Nasional.
Di tahun 1995, bersama sang kakak, Butet Kartaradjasa, mendirikan komunitas musik Kua Etnika dan mulai fokus dengan penggalian kembali musik-musik etnik. Setelah itu, tahun 1997, Djaduk mulai bereksplorasi dengan musik keroncong dan mendirikan orkes keroncong Sinten Remen.
Baca juga: Keinginan Djaduk Berkolaborasi Dengan Rhoma Irama
Melalui dua kelompok itu, ia melahirkan karya-karya unik seperti Orkes Sumpeg Nang Ning Nong (1997) dan Ritus Swara (2000) bersama Kua Etnika, serta Parodi Iklan (2000), Komedi Putar (2002), Janji Palsu (2003), dan Maling Budiman (2006) bersama Orkes Sinten Remen.
Salah satu event musik jazz terbesar di Yogyakarta, Ngayogjazz, adalah warisan dari musisi kelahiran 1964 ini. Ngayogjazz merupakan event musik tahunan yang digelar di pelosok desa-desa di seputaran Yogyakarta dan telah berjalan selama 12 tahun. Tahun ini, Ngayogjazz akan digelar di Padukuhan Kwagon, Godean, Sleman pada 16 November 2019.
Selain bermusik, Djaduk juga dikenal sebagai sutradara pertunjukan teater dan pengarah ilustrasi musik. Ia tergabung dalam teater Gandrik dan sedang mempersiapkan latihan untuk pertunjukan teater yang akan dipentaskan di Surabaya bulan Desember.
Menurut keterangan Butet Kartaradjasa, rencananya Djaduk akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kusudiharjo sebelum dimakamkan pada pukul 15.00 WIB di Sembungan, Kasihan, Bantul.
Beberapa orang kolega sempat mengenang pertemuan-pertemuan intim dengan mendiang Djaduk, salah satunya Irwansyah Oemar Harahap, pengurus Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) 2019.
Ia menulis “Jadi pemusik itu sekali-sekali harus mbandel, kalau ada yang marah, terutama yang tua-tua, lalu bilang kenapa dibuat gini-gitu, bilang aja ‘lha, ini kan musikku!’” demikianlah pesan yang pernah diutarakan oleh mendiang Djaduk Ferianto dalam workshop Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) 2019.(OL-5)
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Kental dengan melodi serta alunan musik yang groovy, All In menjadi ajang James Vickery untuk menunjukkan kapasitas vokal dia yang mengesankan.
Lagu terbaru Jessia adalah sebuah anthem serba upbeat yang merayakan diri kita sendiri seraya kita meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan ini.
Karya Seni Favorit adalah balada cinta yang menampilkan sisi baru Govinda yang lebih tenang, lebih dewasa, dan lebih jujur secara emosional.
Stepper dari Good Charlotte dirilis pada Jumat (18/7), diproduseri oleh Zakk Cervini dan Jordan Fish, dengan lirik dan melodi ditulis langsung oleh Benji dan Joel Madden.
Lagu baru Elijah Woods, Ghost On The Radio, itu dibagikan bersamaan dengan pengumuman tentang album perdananya, Can We Talk?, yang akan hadir pada 14 Oktober 2025.
KHAS Tugu Hotel membuka Kopiastory dan Piastory di area lobi. Nikmati kopi khas nusantara sekaligus belanja oleh-oleh eksklusif khas Yogyakarta.
Pada 2025, Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 74 penghargaan dimenangkan oleh 51 perusahaan dari berbagai kategori dan nominasi.
MENYUSURI Lanskap Yogyakarta melalui Open Trip PORTA by Ambarrukmo Yogyakarta bukan sekedar kota
KANWIL Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY bersama Polda DIY berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved