Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Episode Kelima Game of Thrones Pecahkan Rekor

Purba Wirastama
16/5/2019 13:00
Episode Kelima Game of Thrones Pecahkan Rekor
Salah satu adegan dalam episode The Bells Game of Thrones.(Dok HBO Asia)

KENDATI  mendapat respons negatif dari banyak kritikus dan penggemar, episode 5 Season 8 Game of Thrones  memecahkan rekor sebagai episode Game of Thrones yang paling banyak ditonton di negara asalnya.

Pada saat tayang perdana, episode berjudul The Bells itu ditonton lebih dari 18,4 juta pengguna lintas platform untuk lingkup Amerika Serikat (AS) saja.

Episode The Bells tayang perdana pada Minggu (12/5) malam waktu setempat. Lintas platform meliputi tayangan reguler di kanal tv kabel HBO serta tayangan lewat streaming di HBO Go dan HBO Now.

Menurut pernyataan resmi HBO, dengan rating 18,4 juta penonton, The Bells telah memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang episode The Long Night.

The Long Night tayang perdana dua pekan sebelumnya dan ditonton lebih dari 17,8 juta pengguna. Episode The Last Starks, yang tayang sebelum The Bells, menarik 17,2 juta penonton lintas platform.

Baca juga: Taylor Swift Sebut Album Reputation Terinspirasi Game of Thrones

Secara keseluruhan, menurut rangkuman The Wrap dan Entertainment Weekly, Game of Thrones musim 8 juga mencapai rekor rating tayangan baru.

Jika menghitung seluruh aktivitas menonton ulang lewat streaming atau rekaman DVR setelah tayang perdana, setiap episode rata-rata telah menarik 43 juta penonton.

Angka rata-rata itu bertambah sekitar 10 juta dibandingkan musim sebelumnya.

Jika merunut ke belakang lagi, jumlah penonton Game of Thrones memang selalu bertambah setiap musim. Mulai dari rata-rata 9,3 juta penonton pada musim pertama, lalu bertambah menjadi 32,8 juta penonton pada musim ketujuh.

Sementara itu, respons para penggemar game of Thrones terpecah setelah menonton episode The Bells.

Banyak yang merasa kecewa dengan pilihan tindakan tokoh Daenerys Targaryen. Mereka menilai, dua kreator Game of Thrones hanya ingin akhir cerita yang mudah sehingga pengembangan karakter diruntuhkan begitu saja. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa sejak awal, keseluruhan kisah memang mengantar pada akhir seperti ini.

Kekecewaan kritikus terekam dalam skor di situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes. Dari total delapan musim Game of Thrones sejak 2011, musim 8 punya akumulasi skor paling rendah. Dari enam episode dalam musim 8, episode kelima atau The Bells punya skor terendah. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya