Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Badan Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, 60, melontarkan pernyataan yang menyita perhatian. Ia menyinggung isu pemilu dengan menyebut 'cebong' dan 'kampret' yang tengah menjadi perbincangan masyarakat Indonesia.
Hal itu ia sampaikan ketika memberikan sambutan pada acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 di Jakarta Convention Center, pekan lalu. Namun, hal tersebut ia sampaikan sesuatu yang buruk.
Triawan berharap IFW 2019 yang hadir dengan tema Cultural Values menjadi pemersatu kedua kubu di tengah panasnya situasi politik Indonesia menjelang pemilu, sesuai dengan kultur atau budaya Indonesia yang beragam.
Baca Juga: Triawan Munaf, Loncat dari Swasta ke Birokrat
"Saya mengingatkan tiga minggu lagi ada perhelatan besar, yakni pemilihan presiden dan legislatif. Mau tidak mau ada perbedaan. Tidak bisa dihindari, itu natural saja. Tapi political values harus dipandu oleh cultural values," kata Triawan.
Ia lalu menuturkan, perpedaan pendapat tidak boleh memecahkan keberagaman yang dimiliki Indonesia. Justru ia menyarankan agar kedua binatang itu bisa menjadi ide untuk inovasi karya melalui desain atau motif di atas kain. "Cebong lah, kampret lah, bisa jadi ide pembuatan desain. Jadi, perbedaan itu bisa menguntungkan. Artinya, kompetisi ini jadi sebuah inspirasi kreativitas bangsa," ucapnya. (Wan/H-1)
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan itu dalam acara sosialisasi Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2018-2025.
Terdapat 52 kabupaten/kota di Indonesia yang telah masuk dalam seleksi dan Denpasar, ialah salah satunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved