Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEKITAR 120 ribu jemaah haji Indonesia mengambil nafar awal dalam pelontaran jamrah dan mabit (menginap) di Mina, kemarin. Untuk itu, mereka segera me-ninggalkan Mina sebelum matahari tenggelam pada 12 Zulhijah 1440 H atau 13 Agustus 2019.
Kepala Daerah Kerja Madinah yang juga Kepala Satuan Tugas Wilayah Mina, Akhmad Jauhari, menyampaikan hal itu, Senin (11/8) dini hari, di Mina.
“Secara persentase jemaah Indonesia yang mendaftarkan nafar awal ialah 57% atau 120 ribu. Mungkin pada 12 Zulhijah yang masih berada di Mina sekitar 92 ribu jemaah,” kata Jauhari.
Menurut dia, jika mengambil nafar awal, jemaah haji sudah harus meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam. Jika masih berada di Mina, jemaah harus menginap satu malam lagi pada 13 Zulhijah dan melontar tiga kali jamrah lagi atau yang disebut nafar tsani.
Jauhari menyebutkan, jemaah yang mengambil nafar awal mulai bergerak dari maktab setelah tengah malam 12 Zulhijah (13 Agustus) untuk melontar tiga jamrah. Setelah itu, jemaah kembali ke hotel masing-masing di Mekah pada pukul 07.00 waktu setempat.
“Untuk pergerakan ke Mekah menggunakan bus naqabah seperti saat pendorongan ke Arafah, yaitu 21 bus per maktab,” ujar Jauhari.
Prosesi mabit dan melempar jamrah di Mina merupakan salah satu tahapan terberat dalam prosesi ibadah haji. Jemaah harus berjalan sedikitnya 6-7 kilometer pergi-pulang dari maktab ke jamarat. Oleh karena itu, jemaah lansia dan risiko tinggi diimbau untuk membadalkan saja.
Hingga Selasa (12/8), sebanyak 16 jemaah haji meninggal dunia saat mabit dan melempar jamrah di Mina. Jauhari mengingatkan para jemaah untuk menjaga kesehatan.
“Ketika beraktivitas di luar apalagi di ruangan terbuka sebaiknya membawa bekal air minum. Jika air habis, di sepanjang perjalanan tersedia air minum yang layak konsumsi,” lanjut Jauhari.
Situasi di Kota Mekah sejak pagi mulai dipenuhi jemaah haji yang kembali dari Mina. Cuaca Mekah pada siang hari berkisar 39-40 derajat Celsius. (X-3)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved