Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LAYANAN bus salawat atau bus angkutan jemaah haji Indonesia dari hotel ke wilayah Masjidil Haram akan dihentikan sementara mulai Selasa (6/8) ini hingga Rabu (14/8) pekan depan.
Pada Kamis (15/8), bus itu dijadwalkan beroperasi kembali. Hal tersebut dilakukan demi persiapan wukuf.
Kepala pos Terminal Syib Amir, Mekah, Sugandi, menyampaikan hal itu di Terminal Syib Ali, Mekah, Arab Saudi, kemarin.
"Layanan bus salawat dihentikan mulai besok Selasa (6/8) dan aktif kembali pada 15 Agustus untuk wukuf," kata Sugandi.
Seluruh jemaah haji yang menggunakan bus salawat, lanjut Sugandi, diharapkan bisa memahami kebijakan tersebut.
"Jangan sampai jemaah haji ada yang mengeluh tidak ada bus karena ini sudah merupakan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi dan telah diinformasikan kepada seluruh negara pengirim jemaah haji," jelasnya
Menurut dia, penghentian operasional bus-bus bagi jemaah haji di Mekah juga sudah diinformasikan kepada negara-negara lainnya.
Karena itulah, kata Sugandi, pihaknya juga terus mengingatkan jemaah haji Indonesia agar mulai besok (6/8) mengurangi aktivitas di luar ruangan dan lebih mempersiapkan diri untuk pelaksanaan puncak haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) pada 9-13 Zulhijah.
"Siapkan fisik, kurangi aktivitas di luar ruangan supaya saat ibadah puncak haji tetap optimal," katanya.
Pada bagian lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dilaporkan mengecek Maktab 64 dan 61 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Senin (5/8) petang waktu Arab Saudi. Dalam kesempatan itu, Menag mengecek langsung ketersediaan air di keran-keran luar tenda jemaah, kamar-kamar mandi, dan berfungsinya AC dalam tenda, musala, serta klinik kesehatan untuk jemaah haji Indonesia pada saat pelaksanaan puncak haji Armuzna.
Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat, menyatakan bahwa pemerintah Arab Saudi kembali menerapkan inovasi layanan bagi jemaah haji selain fasilitas jalur cepat. Layanan tersebut ialah percepatan masa tunggu dan pemeriksaan imigrasi saat kepulangan dari Arab Saudi. (X-6)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved