Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tren Angka Kematian Jemaah Turun

Laporan Sitria Hamid dari Arab Saudi
05/8/2019 08:35
Tren Angka Kematian Jemaah Turun
Relawan mahasiswa kedokteran dari universitas di Arab Saudi memberikan pengarahan mengenai bagaimana menjaga kesehatan .(Dok. MCH 2019/Darmawan)

AMIRUL Hajj Lukman Hakim Saifuddin menyatakan rasa syukurnya terkait tren angka kematian jemaah haji yang menurun tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Jadi, kita bersyukur di hari yang sama jika dibanding dengan tahun yang lalu, angka kematian jemaah haji kita menurun," kata Lukman Hakim Saifuddin yang juga Menteri Agama RI setelah meninjau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah di Aziziyah, Mekah, Sabtu (3/8) malam waktu setempat.  Menurut dia, hal itu salah satunya tidak terlepas dari kerja keras upaya promotif dan preventif yang mengedukasi kegiatan-kegiatan preventif dengan sangat gencar kepada jemaah.

Lukman berpesan ibadah haji yang memerlukan modal fisik prima sangat tergantung pada upaya pola hidup yang sehat.   

Data Siskohat Dirjen PHU Kementerian Agama mencatat pada 2016 jumlah anggota jemaah wafat selama musim haji sebanyak 342 orang. Jumlah itu setara dengan 0,20% dari total 168 ribu jemaah. Pada 2017, yang wafat 657 orang, atau 0,32% dari total 203.065 orang. Pada 2018, total anggota jemaah meninggal sebanyak 381 orang wafat. Jumlah itu setara 0,18% dari total 203.351 orang yang berhaji.

Terkait jemaah haji yang sakit, agar tetap dapat mengikuti prosesi terpenting ibadah haji, yakni wukuf, menurut Lukman, mereka akan disafariwukufkan dengan bus-bus yang telah dimodifikasi. "Seperti tahun sebelumnya, jemaah yang sakit akan disafariwukufkan (memperjalankan jemaah haji yang sakit menuju Padang Arafah untuk menunaikan ibadah wukuf) dengan bus-bus yang telah dimodifikasi. Segala sesuatunya itu sudah kita siapkan," kata Menag. Untuk jemaah yang kesehatannya tidak memungkinkan untuk wukuf atau meninggal dunia, kata Lukman, mereka akan dibadalhajikan.

Pada bagian lain, Kepala Daerah Kerja Mekah Subhan Cholid menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima surat dari Kementerian Haji Arab Saudi terkait jadwal melontar jamrah bagi jemaah Indonesia. "Tadi malam (Sabtu, 3/8), kita sudah menerima surat melalui muassasah terkait jadwal lontar jamrah, baik tanggal 10 , 11 , 12, 13," kata Subhan Cholid di Mekah, Minggu (4/8).

Jadwal bagi jemaah RI ialah pada 11 dan 13 Zulhijah. Pada tanggal itu, jemaah RI bebas melontar jamrah. Pada 10 Zulhijah 04.00 sd 10.00 dilarang. Larangan juga pada 12 Zulhijah pukul 10.00 - 14.00. (X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya