Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENJELANG puncak haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mempersiapkan Tim Mobile Crisis Rescue (MCR). Sebuah tim perlindungan jamaah haji yang disiapkan oleh PPIH. Kepala Satuan Operasi Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), Jaetul Muchlis mengatakan tim yang bertugas berkewajiban memberikan perlindungan terhadap jamaah haji saat melontar jumrah di Jamarat. Saat proses pelemparan jumrah ini, Tim MCR siaga untuk melindungi jamaah.
"Tim MCR ini terdiri dari tenaga kesehatan yang tergabung dalam Tim Gerak Cepat. Terdiri dari Tim Promotif-Preventif, TNI Polri yang tergabung dalam Perlindungan Jamaah (Linjam), serta serta tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) dan Media Center Haji (MCH)," ujar Jaetul saat melakukan inspeksi di Jamarat," kata Jaetul dalam pernyataan resmi, Sabtu (3/8).
Perlindungan dan pengamanan para jamaah ini dibagi menjadi dua jalur yakni jalur bawah dan jalur atas. Jaetul menambahkan tim Mobile Crisis ini nantinya secara mobile melakukan operasi sesuai tugas dan fungsinya mengamankan Jamarat mulai dari lantai tiga, dua, satu dan dasar," pungkasnya.
Prosesi melempar batu di Jamarat salah satu rangkaian ibadah haji yang sangat krusial. Para jamaah setelah selesai wukuf di Arafah kemudian menuju Musdalifah untuk mengambil batu sebagai sarana untuk melempar jumrah di Jamarat. Jutaan jamaah akan meninggalkan Musdalifah menuju Mina.
baca juga: Tren Angka Kematian Jamaah Haji Menurun
PPIH Arab Saudi telah membuat jadwal jam berapa saja jamaah haji Indonesia melaksanakan lempar jumrah. Mereka akan bergerak dari Mina menuju Jamarat melintasi terowongan Mina. Para petugas haji Indonesia pun sudah disiapkan di titik-titik krusial saat pelaksanaan lempar jumrah.
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved