Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JEMAAH haji Indonesia diimbau agar lebih mementingkan ibadah wajib, yang dimulai dari wukuf di Arafah, pada pekan depan. Jemaah sebaiknya tidak melakukan ziarah dan ibadah sunah yang menguras tenaga dan mengakibatkan dehidrasi.
Penanggung jawab medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Meity Ardiana, menyampaikan hal itu, di KKHI, Makkah, Rabu (31/7).
"Jemaah risti (berisiko tinggi, lansia) diimbau untuk mementingkan ibadah wajib dibanding ziarah," tegas Meity kepada wartawan Media Indonesia, Sitria Hamid, di Makkah.
Hari ini seorang jemaah haji Indonesia berusia sekitar 60-an terpaksa dibawa ke KKHI dan langsung dilarikan dengan ambulans KKHI ke RS Arab Saudi An Nur. Jemaah tersebut datang dalam keadaan apnea atau gagal napas, setelah mendaki Jabal Rahmah, di Makkah, Arab Saudi.
Menurut Meity, jemaah berusia lanjut tersebut diduga kelelahan dan dehidrasi.
Jemaah bernama Siti Aminah Takrip Abu asal embarkasi Surabaya ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di tengah pendakian di Jabal Rahmah. Petugas Haji, Fajar Hernanto, yang kebetulan berada di lokasi pendakian, mengatakan, saat pingsan jemaah tersebut sempat mendapatkan pertolongan dari seorang jemaah haji yang juga seorang dokter.
Baca juga: Pemerintah Ambil Kebijakan Tidak Melaksanakan Tarwiyah
"Seorang dokter sempat melakukan CPR dengan pompa jantung dan nafas buatan. Ibu itu sempat bernafas, lalu tidak sadarkan diri," kata Fajar, yang merupakan anggota Media Center Haji (MCH).
Akhirnya, jemaah tersebut digotong oleh anggota MCH menuruni Jabal Rahmah, dan kemudian digendong masuk ke dalam mobil MCH dibawa ke KKHI, dan langsung dilarikan ke RS Arab Saudi.
"Kondisinya apnea (gagal napas). Nafasnya tersengal. Langsung di bawa ke RS Arab Saudi. Listrik jantungnya masih terdeteksi, tapi nadinya tidak ada. Pasien tidak tertolong, meninggal di rumah sakit Arab Saudi An Nur," kata Meity.
Ziarah di Jabal Rahmah bukan bagian dari prosesi ibadah haji. Suhu saat jemaah haji Siti ditemukan tidak sadarkan diri sekitar 40 derajat Celcius.
"Pasien kecapekan. Cuaca di sini berbeda dengan di Indonesia, panasnya sangat terik," jelasnya lagi.
Hingga Rabu siang waktu Arab Saudi, selain Siti, jemaah haji Indonesia yang wafat di tanah suci di Madinah atau Mekah mencapai 43 orang. Mereka kebanyakan adalah jemaah berusia tua yang mengalami dehidrasi sehingga memicu penyakit bawaan. (OL-1)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved