Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemerintah Cek Kesiapan Puncak Haji

Sitria Hamid Laporan dari Arab Saudi
28/7/2019 08:30
Pemerintah Cek Kesiapan Puncak Haji
Tenda untuk jemaah haji Indonesia di Arafah.(MI/Siswantini Suryandari )

DIRJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nizar Ali, melakukan survei ke Arafah, Muzda­lifah, dan Mina (Armuzna) untuk memastikan seluruh kesiapan pelayanan petugas terhadap jemaah haji Indonesia saat pelaksanaan puncak haji pada 8-13 Zulhijah (9-14 Agustus).

‘’Ini survei awal untuk memastikan bahwa pelayanan di Arafah Muzdalifah dan Mina itu sudah benar-benar siap pada saatnya nanti dan untuk memastikan para petugas sudah bekerja dengan baik. Kemudian unit-unit yang menjadi kebutuhan kita, termasuk AC dan pemasangannya, itu harus kita pastikan siap,’’ kata Nizar Ali, di Arafah, Arab Saudi, kemarin.

Menurut dia, untuk survei kedua, pihaknya akan melakukan uji coba langsung terhadap fungsi tenda-tenda yang akan ditempati para jemaah haji dan mencobanya dengan berada di tenda pada saat pukul 12.00 hingga pukul 13.00 waktu Arab Saudi, termasuk untuk memastikan AC berfungsi dengan baik. Dia mengatakan survei juga akan dilakukan menjelang Armuzna.

Saat menyinggung jumlah tenda yang disediakan, Nizar Ali mengatakan bahwa tenda itu (kapasitasnya ­berbeda) di setiap maktab (tempat).

‘’Kalau tenda itu (kapasitasnya berbeda) setiap maktab, macam-macam. Ada yang ­ukurannya 15 x 15 meter, ada ukurannya 10 x 15 meter. Namun, kita pastikan jemaah itu spacenya berapa. Rata-rata itu 1,3 meter kalau di Arafah, jadi masih longgar dalam konteks ini,‘’ jelas Nizar Ali.

Dia mengingatkan bahwa maktab juga tidak sama karena satu zonasi luasnya juga berbeda tergantung pada jumlah space dan tenda yang disiapkan muasasah (organisasi untuk pelayanan ibadah haji Arab Saudi)

Sementara terkait penomor­an tenda di Arafah, kata Nizar Ali, hal itu terkait zonasi embarkasi. Satu tenda, kata dia, akan dipastikan untuk ­embarkasi dan kloter apa, dan juga akan jelas kapasitasnya. “Tidak ada lagi saling klaim siapa yang lebih dulu sampai di tenda itu,” jelas Nizar.

Terkait hal itu, pihak Muasasah Asia Tenggara menye­tujui konsep penomoran tenda jemaah Indonesia di Arafah dan Mina pada puncak haji 1440 H/2019 M.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri,  Sri Ilham Lubis, menyampaikan hal itu, di Mekah, Sabtu (27/7). “Kemarin (Jumat 26/7) kami, dipimpin Dirjen PHU telah bertemu dengan pihak Muasasah Asia Tenggara untuk membahas persiapan Armuzna. Mereka menyetujui konsep ­penomor­an tenda yang akan kita lakukan,” kata Sri Ilham.

Menurut dia, inisiasi penomoran ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi jemaah mengenali tempat tinggal selama masa puncak haji (masyair).

Selain itu, juga dapat memudahkan petugas untuk memberikan pelayanan selama masyair itu.

Sebanyak 128.793 jemaah haji Indonesia telah tiba di Kota Mekah Al Mukaramah. Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada 26 Juli 2019 pukul 19.00 waktu Arab Saudi, menyebutkan jemaah yang telah tiba tergabung dalam 319 kelompok terbang (kloter) yang berasal dari 13 embarkasi di Indonesia. (X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya