Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SEKITAR 214.000 jemaah haji reguler Indonesia akan berjalan jauh untuk melakukan lontar jamrah di Mina. Untuk itu sebanyak 4.100 petugas haji Indonesia siap mengawal mereka di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) pada 8 - 13 Zulhijah (9 -14 Agustus). Konsentrasi pengawalan dilakukan di Mina saat jemaah melakukan ibadah lontar jamrah bersama jutaan umat Islam dari seluruh dunia.
“Jemaah haji Indonesia akan terbagi menjadi beberapa sektor dan pos yang tersebar di Armuzna. Di cuaca panas berkisar 50 derajat Celsius bahkan bisa lebih, mereka akan berjalan jauh untuk menuju lontar jamrah di Mina yang dilaksanakan pada 11-14 Agustus 2019,” Kepala Bidang Perlindungan Jemaah dan Kepala Satuan Operasi Armuzna Jaetul Muchlis menyampaikan hal itu kepada Media Center Haji, di Madinah, Kamis (malam).
Posisi tenda terjauh jemaah haji Indonesia, lanjutnya, ialah di Mina Jadid yang berjarak 7 kilometer dari jamarat. Saat itu, kondisi penuh sesak dengan jutaan umat Islam dari seluruh dunia. “Di Mina satuan tugas primadona. Kasus-kasus yang berbobot yang cukup fenomenal terjadi di Mina,” tambah Jaetul.
Untuk itu, ujarnya, akan dibuka 11 pos petugas haji Indonesia di sana, baik di jalur atas maupun bawah, untuk memastikan jemaah haji Indonesia aman. Selain itu, telah dibentuk Tim Mobile Crisis dengan 220 petugas yang bekerja 24 jam di Mina untuk mendeteksi potensi rawan keamanan dan kesehatan jemaah Indonesia. Tim terdiri atas dokter, perawat dari Kementerian Kesehatan, anggota TNI-Polri, dan petugas dari Kementerian Agama.
“Tim akan bahu-membahu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di Mina. Sosialisasi terus dilakukan kepada para petugas haji yang kini tersebar di Madinah, Jeddah, dan Mekah supaya mereka mengetahui apa yang harus dilakukan dalam rangka perlindungan terhadap jemaah haji di Armuzna,” imbuh staf ahli Kepala Staf Angkatan Udara tersebut.
Sementara itu, Jemaah Haji Indonesia asal Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), Rini Nuraini Bachri, 54, mengaku untuk menghadapi puncak haji nanti, dirinya, dan keluarga mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak beraktivitas berlebihan agar fit ketika berada di Armuzna. (X-7)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved