Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemerintah All Out Siapkan Puncak Haji

Sitria Hamid Laporan dari Arab Saudi
26/7/2019 08:00
Pemerintah All Out Siapkan Puncak Haji
Ribuan jemaah haji melakukan Sai di Mekah, Arab Saudi, kemarin.(Dok. MCH 2019)

PEMERINTAH siapkan lebih dari 1.500 petugas untuk menghadapi puncak haji pada 8 - 13 Zulhijah. Semua petugas akan berada di bawah kendali satuan operasional Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) untuk melayani 214 ribu jemaah haji 2019.

Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari menjelaskan para petugas ditempatkan di daerah perkemahan jemaah ataupun di pos-pos tertentu seperti di Mina, jamarat (melempar jumrah) serta pos Aziziya.

"Selain menempatkan petugas di pos, juga ada tim mobile crisis: personel perlindungan jemaah, tim pertolongan pertama pada jemaah haji dan tim gerak cepat yang dilengkapi peralatan kursi roda dan tandu," ungkapnya di Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah, kemarin.

Untuk operasionalisasi layanan, Arafah akan dikoordinasikan Kepala Daerah Kerja Bandara (Jeddah), Muzdalifah dikoordinasikan Kepala Daerah Kerja Mekah dan Mina akan dikoordinasikan Kepala Daerah Kerja Madinah.

Menurut dia, paling berat ialah operasional di Mina karena terjadi mobilisasi jemaah dari tenda menuju jamarat.

Sementara di Arafah relatif tidak ada aktivitas dan hanya berdiam di tenda untuk persiapan dan pelaksanaan wukuf pada 9 Zulhijah.
Akhmad Jauhari juga berpesan agar jemaah haji menjaga kondisi tubuh dan menyimpan tenaga untuk menghadapi puncak haji.

"Jangan memforsir tenaga untuk melakukan kegiatan yang bersifat sunah, lebih baik tenaga disimpan untuk menghadapi acara puncak haji," ungkapnya.

Menurut dia, jemaah yang datang dari Madinah ke Mekah, atau yang saat ini sudah berada di Mekah, sebaiknya setelah melaksanakan umrah wajib, memperbanyak istirahat di hotel.

Zonasi pemondokan
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali, menilai sistem zonasi pemondokan jemaah telah berjalan baik dan mampu mengantisipasi sejumlah masalah seperti jemaah kehilangan uang dan tersasar.

"Jemaah senang dengan zonasi. Dulu pemondokan jemaah embarkasi terpecah di beberapa wilayah, sedangkan tahun ini dijadikan satu sehingga memudahkan silaturahim," ungkapnya di Mekah, kemarin. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya