Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Daftar Tunggu Haji Sulteng Sampai 18 Tahun

Antara
25/7/2019 09:11
Daftar Tunggu Haji Sulteng Sampai 18 Tahun
Sejumlah Jamaah calon haji melakukan proses registrasi saat tiba di Asrama Haji Transit Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/7).(Antara )

WARGA Sulawesi Tengah yang baru mau mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji diminta bersabar karena kuota jamaah calon haji (JCH)  yang diberikan Kementerian Agama hanya 1.986 porsi. Dengan demikian daftar tunggunya sampai 2037.

"Setelah saya klik aplikasi sistem haji, ternyata waiting list di Sulteng sudah sampai 18 tahun. Jadi kalau ada yang baru mendaftar haji hari ini, baru bisa berangkat 18 tahun kemudian," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulteng Rusman Langke pada acara serah terima dan pelepasan JCH Sulteng Kloter 7 di Aula Asrama Haji Transit Palu, Rabu malam (24/7).    

Ia menyatakan daftar tunggu ibadah haji tersebut berlaku bagi warga yang mendaftar haji reguler di Kementerian Agama kabupaten dan kota di Sulteng setelah melewati alur pendaftaran yang telah ditetapkan dan mendapat nomor porsi haji.    

"Ini adalah antrian yang cukup panjang. Maka alhamdulillah bapak ibu bersyukur diberi kesehatan dan kesempatan dapat menunaikan ibadah haji tahun 2019 ini," ujarnya di depan sekitar 455 calhaj Sulteng Kloter 7 BPN yang dilepas secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng Moh. Hidayat Lamakarate.   

baca juga: Blora Deklarasi Pemilihan Kepala Desa Damai

Oleh karenanya ia mengimbau warga Sulteng yang ingin menunaikan ibadah haji dan telah memiliki cukup uang agar segera mendaftar supaya tidak menunggu terlalu lama. Dalam kesempatan itu ia menyebut sebanyak sembilan calon haji asal Sulteng batal berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini karena sakit dan wafat.   Mereka yang sakit bernama Aly Lasamaulu asal Kabupaten Donggala, I Midah asal Morowali Utara, Tapanilo asal Kota Palu, Sunggu asal Kabupaten Sigi, dan Djubaeda Naser Sulaiman asal Kabupaten Tojo Unauna.  Sementara jemaah yang meninggal dunia setelah pelunasan yakni Indo Wero dan Idahan asal Kabupaten Donggala, dan Hatimi dan Ambo Pannu asal Kota Palu.  (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya