Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
JEMAAH haji Indonesia di Mekah terus berdatangan. Selain dari Madinah, jemaah haji Indonesia juga sudah datang melalui King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.
Hingga sore ini waktu Arab Saudi, lebih dari 31 ribu jemaah yang sudah berada di kota Mekah.
Antrian bus shalawat (bus pengantar jemaah haji solat ke Masjidil Haram) pun terjadi. Terutama, setelah solat Isya dan Subuh.
Kadaker Mekah Subhan Cholid di Syisyah, Sabtu (20/7), mengimbau jemaah agar tidak pulang secara bersamaan.
"Jemaah tidak bergegas pulang secara bersamaan usai salat berjemaah. Manfaatkan waktu untuk beribadah di Masjidil Haram kurang lebih hingga setengah jam usai salat sehingga jemaah tidak menumpuk di terminal," katanya.
Baca juga : Sudah Berihram, Gelombang II Tiba di Jeddah
Menurut dia, hingga hari ini, Daker Mekah sudah mengoperasikan 111 bus shalawat untuk melayani jemaah haji Indonesia beribadah di Masjidil Haram.
Jumlah itu akan terus ditambah secara bertahap sesuai proporsi jumlah jemaah yang sudah ada di Mekah.
"Total kami akan siapkan 419 armada dan 31 bus cadangan pada fase puncak kepadatan jemaah haji Indonesia di Makkah," jelasnya.
Bus shalawat, lanjut Subhan, melayani seluruh rute jemaah haji Indonesia selama 24 jam.
Sehingga, jemaah tidak perlu khawatir tidak mendapat layanan. Karena, ada 9 rute bus dengan 56 halte terdekat hotel jemaah.Serta tiga terminal di sekitar Masjidil Haram, yaitu: Terminal Bus Jiad, Syib Amir, dan Bab Ali, semuanya beroperasi 24 jam.
Subhan menambahkan, penggunaan bus shalawat sudah dihitung secara proporsional dan memperhatikan kepadatan lalu lintas di Mekah.
Penambahan armada secara tidak terukur, kata dia, justru berpotensi menambah kemacetan di Mekah. Mengingat, akan semakin banyak jemaah haji dari berbagai negara yang tiba di Mekah. (OL-7)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved