Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
JEMAAH haji Indonesia diminta tetap waspada dengan kondisi di sekitar saat beribadah. Termasuk saat berada di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
''Waspada karena kejahatan bisa terjadi di mana saja. Jangan mudah percaya kepada orang asing, minta bantuan hanya kepada petugas jika terjadi masalah,'' kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Akhmad Jauhari, menyampaikan hal itu di Kantor Urusan Haji, Madinah, Kamis (11/7).
Menurutnya, jangan merasa di Tanah Suci tidak ada praktik kejahatan. Jauhari menegaskan jika kejahatan bisa terjadi dimana saja, termasuk di Nabawi dan Masjidil Haram. Apalagi, lanjutnya, di tengah kerumunan orang, potensi kejahatan selalu ada.
Hampir setiap tahun, ujar dia, kasus pencurian dan penipuan terhadap jemaah terjadi di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Pihaknya telah mendapat laporan adanya jemaah haji yang dijambret pada Rabu (10/7). Ada juga yang mendapatkan tawaran jasa titip barang berharga, tapi setelah 1-2 jam, orang yang dititpkan barang sudah tidak ada.
Akhmad Jauhari memastikan sosialisasi kepada jemaah untuk selalu berhati-hati telah dilakukan. Ia kerap mengingatkan jemaah haji soal potensi kejahatan yang bisa terjadi dimana saja.
Baca juga: Jemaah Haji Gelombang I Madinah Mulai Berangkat ke Makkah 14 Juli
Jika menemui masalah, jemaah harus menghubungi petugas haji yang memiliki ciri-ciri khusus.
"Petugas dibekali dengan seragam, baju, rompi, topi dan ID card. ID card ini harus selalu melekat di petugas," jelasnya.
Bila ada orang yang memakai seragam tapi tidak pakai atribut, perlu diwaspadai. Akhmad juga mengimbau jemaah haji tidak bepergian atau melakukan aktivitas di luar hotel sendirian.
''Jangan sendirian. Pasalnya jika sendirian dan kelihatan bingung karena tidak familiar dengan kondisi Masjid Nabawi, maka potensi menjadi sasaran kejahatan akan semakin besar,'' tuturnya.
Jemaah haji juga diminta tidak membawa uang dalam jumlah banyak ketika ke luar hotel. Perhiasan pun sebaiknya ditinggal di kamar. Jika terjadi masalah, jemaah harus lapor ke sektor.
''Kita akan kaji prosesnya seperti apa dan langkah-langkah pengamanan seperti apa," tegasnya.
Sebelumnya, perlindungan jemaah (Linjam) Sektor 4 Madinah, Heru Meiyanto, melaporkan kasus pencopetan yang dialami jemaah haji asal embarkasi Palembang (PLM) bernama Hopiyah binti Dulhamin, 63, saat melaksanakan salat Subuh di Masjid Nabawi, Rabu (10/7), pukul 04.45 waktu Arab Saudi.
Saat berada di Masjid Nabawi, Hopiyah tiba-tiba didatangi empat perempuan berpakaian serba hitam yang langsung menepuk pundaknya dan mengambil uang sekitar Rp8 juta.
''Kejadiannya di dalam Masjid Nabawi dekat pintu 12. Mohon diinfokan pada jemaah lain agar lebih waspada baik di hotel, perjalanan menuju Masjid Nabawi maupun ketika berada di kompleks masjid," ungkap Heru.(OL-5)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved