Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETAHANAN pangan merupakan satu dari tujuh kebijakan strategis dalam APBN 2021 yang sudah ditetapkan pemerintah. Seluruh kebijakan tersebut diarahkan untuk mendukung akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju.
Namun, kondisi pandemi covid-19 memengaruhi berbagai sektor salah satunya sektor pertanian. Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) memprediksi akan terjadi krisis pangan karena pasokan dan logistik dari suplai bahan makanan di dunia turut terdampak pandemi covid-19.
Maka dari itu, kebijakan ketahanan pangan pada 2021 berfokus untuk mendorong produksi komoditas pangan melalui pembangunan sarana-prasarana dan penggunaan teknologi. Pengembangan food estate di Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, dan Papua (Merauke) juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pangan melalui pemberdayaan transmigrasi atau petani eksisting dan investasi small farming. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi krisis pangan pada masa pandemi, seperti yang diperingatkan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO).
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Program ketahanan pangan Kostrad sudah dilaksanakan dan berjalan di beberapa daerah seperti di Bogor, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Pangandaran.
Lokasi ketahanan pangan Kostrad di Gudang Ketahanan Pangan berada di Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi,
Produksi beras Kabupaten Cianjur mencapai 860 ribu ton lebih. Produksinya terbilang melebihi dari kebutuhan konsumsi rata-rata masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dan Bulog Cirebon memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan pangan, meski permintaan pasar meningkat pada hari besar
Operasi atau sidak ketersediaan pangan dilakukan di empat lokasi. Dua lokasi merupakan pasar tradisional dan dua lokasi lagi merupakan pusat perbelanjaan modern.
Harga cabai memang sempat mengalami kenaikan. Namun kini sudah turun lagi karena petani sudah memasuki musim panen.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Dinas Koperasi UMK Perdagangan Perindustrian (DKUPP) Purwakarta menyediakan beras sebanyak 8.271,9 ton beras yang siap dipasok ke sejumlah pasar tradisional dan swalayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved