Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SYAHRIAL Elfin, 48, hampir saja kehilangan harapan menghadapi dampak pandemi covid-19 yang tak terpekirakan olehnya. Pekerjaannya sebagai tukang servis AC freelance terpuruk dalam tempo dua bulan.
Sejak April 2020, penghasilannya tak lagi mencukupi untuk angsuran mobil operasionalnya dan membiayai kehidupan rumah tangga dengan satu istri serta tiga anak perempuan.
Ia sudah mencoba banting setir menjadi pengemudi mobil online, tapi nasib tak kunjung berubah. Syahrial tak putus asa. Ia yakin pintu tak selalu tertutup bagi orang yang terus mengetuknya.
Syahrial bersama sejumlah pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Medan, Sumut, akhirnya mendapat kesempatan mengikuti program pelatihan kewirausahaan produktif bidang otomotif yang diadakan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumut bekerja sama dengan lembaga swasta PT Innovam Indonesia Global.
"Pelatihan yang saya ikuti memotivasi dan menstimulus saya untuk terus berusaha sekalipun keadaan sedang sulit akibat virus korona," papar Syahrial.
Setelah menjalani pelatihan, peserta mendapat sejumlah uang berikut peralatan usaha secara cuma-cuma berupa seperangkat kunci perbengkelan, peralatan fogging, dan kebutuhan lainnya. "Dengan alat ini, saya mendapat order fogging dari beberapa bengkel mobil di Medan," lanjut Syahrial kepada Media Indonesia di sela-sela pekerjaannya di sebuah bengkel di kawasan Jalan Thamrin Medan, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (2/10) siang.
Beban hidup Syahrial sudah terlepas. Bagaimana dengan yang lain?
Menurut data Pemprov Sumut, pengangguran di wilayah ini mencapai 18 ribu orang selama pandemi. Belum termasuk TKI yang harus pulang ke Sumut sekitar 7.600 orang.
Kepala Disnaker Sumut Harianto Butar-butar menyebutkan Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 sudah menyediakan 24 paket pelatihan di 12 kabupaten/kota yang diikuti lebih 400 pengusaha kecil dan menengah.
Lampaui target
Bagi bidang usaha izin usaha mikro kecil (IUMK) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pandemi covid-19 tak mengancam. Itu terlihat dari realisasi investasi IUMK yang malah meningkat, bahkan telah melampaui target pemerintah daerah.
Target investasi kategori IUMK di Indramayu sebesar Rp300 miliar pada 2020. "Hingga awal Oktober ini sudah terealisasi sekitar Rp400 miliar," papar Kabid Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Indramayu, Muhammad Iqbal, Sabtu (3/10).
Kondisi usaha di wilayahnya bisa tetap bergairah. Menurut Iqbal, itu tidak terlepas dari sejumlah program pemerintah yang memberikan bantuan bagi pelaku UMKM di Indonesia sehingga terus tumbuh sekalipun didera covid-19.
Berdasarkan data Online Single Submission periode Januari-Juni 2020, sudah 1.439 perusahaan mengajukan investasi untuk kategori usaha mikro kecil. Adapun di kategori non-IUMK mencapai 2.449 perusahaan.
Pemkab Cirebon, Jabar, tak kalah sengit mendukung UMKM. DPRD Kabupaten Cirebon sudah mengesahkan APBD perubahan pada awal September 2020 untuk program pemulihan ekonomi masyarakat.
Kepala Bagian Humas Setda Pemkab Cirebon Nanan Abdul Manan menyebutkan pihaknya menganggarkan Rp5,6 miliar untuk pemberdayaan UMKM. Dana tersebut di antaranya akan digelontorkan untuk perajin batik dan bantuan permodalan bagi UMKN lainnya.
Di sisi lain, Gajar Pranowo ialah salah satu gubernur yang rajin melihat langsung perkembangan UMKM di lapangan. Gubernur Jateng itu terlihat haru ketika mengunjungi pabrik kerupuk Yogi di Jalan Taman Suhada III, Tlogosari, Pedurungan, Semarang.
Pabrik kerupuk yang tidak terlalu besar itu justru mengalami peningkatan penjualan sebanyak 20% selama pandemi. Pabrik kerupuk milik Kasno itu bahkan menyerap karyawan baru. Para korban PHK tersebut dipekerjakan sebagai pengantar kerupuk ke pasar-pasar. (UL/RS/HT/RF/MS/N-1)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved