Bentrokan tidak Berdampak pada Lonjakan Harga Minyak

Van/CNBC/I-1
03/10/2020 08:37
Bentrokan tidak Berdampak pada Lonjakan Harga Minyak
Harga Minyak Mentah Dunia(Oilprice/Tim Riset MI-NRC)

BENTROKAN mematikan antara Armenia dan Azerbaijan tampaknya tidak akan mengakibatkan gangguan besar pada produksi dan pasokan energi, meskipun kawasan itu menjadi koridor pen ting bagi jaringan pipa yang mengangkut minyak dan gas ke pasar global.

“Tidak terlalu banyak antisipasi bahwa ini akan berubah menjadi sesuatu yang lebih serius untuk pasar minyak dan komoditas,” kata Edward Bell, Direktur Senior Bank NBD Emirates yang berbasis di Dubai, kepada CNBC.

“Jika premi geopolitik belum ada dalam harga, saya kira kita tidak akan melihat banyak reaksi di sini,” tambah Bell.

Meskipun demikian, ada kekhawatiran bahwa bentrokan baru-baru ini dapat berdampak pada produksi atau fasilitas pipa yang telah menjadi subjek hingga penyadapan ilegal, serangan, dan sabotase selama periode ketegangan yang meningkat di masa lalu.

Bentrokan antara dua bekas republik Soviet di Kaukasus Selatan ialah gejolak terbaru dari konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dan dijalankan etnik Armenia.

Pada akhir pekan, Armenia mengatakan Azerbaijan telah melakukan serangan udara dan artileri di Nagorno-Karabakh. Namun, Azerbaijan membantah bahwa pihaknya hanya menanggapi penembakan Armenia.

Jaringan pipa kritis

Azerbaijan ialah produsen minyak mentah terbesar ke-24 di dunia dan penghasil gas alam yang signifikan. Keduanya menyum-
bang lebih dari 90% ekspor Azerbaijan. Jaringan pipa menjadikannya pintu gerbang strategis ke minyak dan gas di Kaspia dan
sumber keamanan energi yang berkembang untuk Eropa.

Azerbaijan memiliki tiga jalur pipa ekspor minyak mentah. Yang terbesar ialah pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan (BTC) sepanjang 1.768 km, yang mengangkut minyak mentah dan kondensat melalui Azerbaijan, Georgia, dan Turki.

Ini memiliki dua pipa ekspor gas utama, termasuk pipa Kaukasus Selatan (SCP) sepanjang 693 km yang mengangkut gas dari ladang Shah Deniz melalui Georgia ke Turki sejajar dengan pipa minyak mentah BTC, menurut IEA.

Meski begitu, Bell mengatakan risiko aksi militer lebih lanjut mungkin tidak cukup untuk mendorong lonjakan harga komoditas.

Dia menunjukkan bahwa gangguan singkat terhadap produksi atau gangguan pada pipa akan dengan mudah dipulihkan, mengingat besarnya jumlah cadangan minyak mentah dan kapasitas pro duksi gas
di tempat lain di se lu ruh dunia.

“Saya pikir pasar minyak telah menjadi sangat selaras dan sangat baik dalam menentukan harga yang merupakan gangguan aktual terhadap produksi yang akan mendorong harga naik,” katanya.

Pemulihan yang lama

Minyak mentah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat dengan bias positif pada Senin. Brent dan WTI keduanya turun 2% pekan lalu. Investor semakin cemas bahwa permintaan minyak akan gagal pulih jika negara-negara memberlakukan kembali pembatasan covid-19. (Lihat grafik)

“Risikonya saat ini mengarah ke sisi bawah,” kata Bell, yang memperkirakan harga akan terus berlanjut pada lintasan yang sama pada kuartal keempat tahun ini.

“Sentimen pasar suram karena melonjaknya tingkat infeksi dan meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok,” kata analis di ANZ.

“Jumlah kasus covid-19 baru semakin cepat di negara bagian utama AS, memperbarui kekhawatiran akan pembatasan mobilitas yang menantang pemulihan permintaan minyak yang sedang berlangsung pada kuartal terakhir,” tambah ANZ.

Minyak mentah juga lebih banyak diekspor dari Libia yang membuka beberapa terminal ekspor dan produksi dapat meningkat secara signifikan sebelum akhir tahun. (Van/CNBC/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya