Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Gejolak Pasar, Laba Unilever Melorot Jadi Rp2,2 Triliun

Insi Nantika Jelita
01/8/2025 02:40
Gejolak Pasar, Laba Unilever Melorot Jadi Rp2,2 Triliun
Pada paruh pertama tahun ini, PT Unilever Indonesia Tbk membukukan penjualan bersih sebesar Rp18,2 triliun dan laba bersih Rp2,2 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan, masing-masing sebesar 4,4% dan 12,6%.(Dok. Unilever Indonesia)

PADA paruh pertama tahun ini, PT Unilever Indonesia Tbk membukukan penjualan bersih sebesar Rp18,2 triliun dan laba bersih Rp2,2 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan, masing-masing sebesar 4,4% dan 12,6%.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menyoroti adanya tekanan pasar akibat tantangan ekonomi makro yang memengaruhi daya beli dan kondisi industri secara umum. 

"Kami menyadari keadaan pasar dan melihat situasi makroekonomi yang menantang," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (31/7).

Meski demikian, kinerja pada semester I 2025 menunjukkan perbaikan dibanding semester II 2024. Penjualan meningkat 13,1%, sementara laba bersih melonjak 139,0%. Perbaikan ini juga tecermin pada margin, yakni margin kotor naik 305 basis poin (bps) dibanding semester sebelumnya, meskipun secara tahunan masih tertekan 161 bps.

Benjie Yap menekankan tren pertumbuhan yang mulai terlihat menjadi sinyal positif. Sekitar 55% portofolio merek mencatatkan pertumbuhan, mencerminkan ketahanan dan relevansi merek-merek Unilever di tengah dinamika pasar.

Ia juga menyampaikan inisiatif strategis dan langkah-langkah operasional yang diambil mulai membuahkan hasil dan menjadi fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan. 

"Kami tetap fokus mengembangkan resiliensi margin melalui manajemen biaya, optimalisasi portofolio, dan eksekusi yang konsisten demi mencapai profitabilitas yang lebih baik," jelasnya.

Benjie menjelaskan strategi bisnis Unilever Indonesia saat ini bertumpu pada tiga pilar utama. Yakni, memaksimalkan potensi merek inti, seperti Pepsodent, Lifebuoy, dan Royco, melalui penguatan identitas dan proposisi nilai dengan pembenahan enam aspek utama pemasaran.

Lalu, menciptakan pasar baru, dengan menjangkau segmen premium lewat produk kecantikan, sekaligus memperluas akses ke segmen bawah melalui produk terjangkau seperti sabun batang Lifebuoy, Bango Magic Rp1.000, dan Rinso kemasan Rp500. Terakhir, meningkatkan dampak bisnis di seluruh titik sentuh guna memperkuat koneksi dan relevansi merek dengan konsumen dan pelanggan. (Ins/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya