Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PT Unilever Indonesia, Tbk merilis laporan keuangan yang telah diaudit untuk 2024 dengan penjualan bersih sebesar Rp35,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun.
Meski mendapatkan laba bersih di angka Rp3,4 triliun, angka tersebut ternyata menunjukkan penurunan 29,8% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp4,8 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengungkapkan bahwa pada tahun lalu, perusahaan mengambil langkah-langkah tegas untuk melakukan perombakan bisnis yang besar. Sepanjang 2024, Unilever mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah-masalah utama dengan semaksimal mungkin.
“Sepanjang tahun 2024, kami mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah-masalah utama dengan semaksimal mungkin. Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis kami," ucap Benjie pada Kamis (13/2).
Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan bersih Unilever mengalami penurunan 9% menjadi Rp35,13 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2023 yang berada di angka Rp38,61 triliun.
Di sisi lain, ia menyampaikan beberapa prioritas utama pihaknya meliputi penajaman fokus pada area-area dengan potensi tinggi, menyelaraskan organisasi seraya membangun talenta yang kuat dan mumpuni di bidangnya, mempertajam keunggulan merek serta terus meningkatkan efisiensi dan pelaksanaan operasional.
"Dengan memastikan implementasi strategi yang efektif dan memberikan hasil yang terukur, kami memposisikan bisnis kami untuk kesuksesan jangka panjang. Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin bahwa Perseroan dapat menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih kuat," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini perseroan tengah berfokus pada transformasi bisnis dan organisasi, dan baru-baru ini memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk mendivestasikan bisnis es krim.
"Langkah-langkah strategis ini menggarisbawahi komitmen Perseroan untuk memperkuat posisi di pasar dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," tuturnya.
Penjualan domestik Unilever terkoreksi sebesar 8.7% dari tahun ke tahun karena Pertumbuhan Harga Dasar (Underlying Price Growth/UPG) yang negatif sebesar -3,6% dan Pertumbuhan Volume Dasar (Underlying Volume Growth/UVG) yang negatif sebesar -5,2%.
"Penjualan setahun penuh secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai upaya tegas dan berani, yang bertujuan untuk mengatasi masalah operasional demi memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang," ungkapnya.
Sementara itu, marjin laba kotor tercatat sebesar 47,6% terkoreksi sebesar 213 bps dibandingkan tahun sebelumnya sebagai dampak dari biaya transformasi dan pengurangan stok pelanggan.
Di sisi lain, laba bersih terkoreksi sebesar 29.8% dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan penurunan penjualan dan kenaikan investasi yang diperlukan dalam transformasi.
Ia menegaskan, perbaikan pangsa pasar selama 2024 dibandingkan dengan posisi terendah di Desember 2023, walaupun masih di bawah posisi pangsa pasar YTD Oktober 2023.
Kemudian launch dan relaunch 46 inovasi untuk memperkuat merek dan portofolio serta memanfaatkan segmen konsumen yang sedang bertumbuh.
Unilever telah memperkuat saluran distribusi sebagai bagian dari transformasi yang dijalankan. Hingga saat ini, transformasi tersebut telah berhasil mengurangi stok di distributor sekitar 50% dibandingkan dengan level tahun 2021, mencapai level stok terendah selama lebih dari 10 tahun terakhir serta berdampak baik pada peningkatan pertumbuhan serta keuntungan Unilever.
"Perseroan berhasil mencapai zero overdue (nol keterlambatan) dari mitra DT (Distributive Trade) dan menerapkan struktur harga yang konsisten dan transparan di penjuru market," ungkap Benjie. (E-4)
Biaya iklan dan promosi Unilever meningkat menjadi 9,2% dari total penjualan bersih di Q1 2025, guna mendukung kekuatan merek dan keterlibatan konsumen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved