Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Petani Swadaya di Kutai Diberdayakan agar Kesejahteraan Meningkat

Media Indonesia
17/7/2025 05:00
Petani Swadaya di Kutai Diberdayakan agar Kesejahteraan Meningkat
Ilustrasi(Dok Ist)

PT Rea Kaltim Plantations (REA) terus memperkuat implementasi program Shines (Smallholder Inclusion for Ethical Sourcing) untuk meningkatkan kesejahteraan petani swadaya.

Hal itu dilakukan dengan memberdayakan lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kaltim, untuk memperoleh sertifikasi RSPO dan memenuhi ketentuan EUDR, melalui penggunaan alat ketertelusuran dan penilaian kebun.

“Inklusi petani swadaya ialah kunci menuju pembangunan berkelanjutan.
Shines merupakan inisiatif yang memiliki landasan bisnis kuat, yang menyatukan para pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai untuk mendorong perubahan transformatif, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat integritas rantai pasok,” kata Group Chief Sustainability Officer REA Bremen Yong.

Diluncurkan pada Oktober 2024, program Shines melibatkan kolaborasi dengan mitra korporasi untuk mendorong perubahan transformatif dan memperkuat tanggung jawab bersama di seluruh rantai pasok.

Dia mengatakan melalui intervensi program, REA memastikan bahwa para produsen mematuhi regulasi internasional dan memperoleh akses yang lebih baik terhadap peluang ekonomi.

Pada program itu, sejumlah koperasi petani swadaya menerima pelatihan, dukungan teknis, dan insentif pasar bagi yang memenuhi ketentuan EUDR dan standar industri. "Dukungan ini untuk memastikan kepatuhan jangka panjang serta membuka akses pasar berkelanjutan bagi petani," kata Bremen.

Sebagai bagian dari komponen ketertelusuran dan kepatuhan program ini, REA menggandeng Koltiva, perusahaan agritech asal Swiss-Indonesia, untuk memberi dukungan teknis dalam pemetaan poligon lahan, evaluasi kebun, dan penerapan platform penelusuran KoltiTrace.

"Solusi menyeluruh ini membantu lebih dari 600 petani swadaya dalam memastikan kepatuhan penuh terhadap persyaratan EUDR," ucapnya.
CEO dan Co-Founder Koltiva Manfred Borer mengatakan kolaborasi Koltiva dan REA menegaskan komitmen dalam membangun rantai pasok minyak sawit yang tangguh dan berkelanjutan.

"Dengan mengintegrasikan penilaian kebun, adaptasi teknologi melalui KoltiTrace, serta pelatihan tentang Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP), membantu para produsen menghadapi lanskap regulasi yang terus berkembang sekaligus meningkatkan prospek ekonomi mereka dalam jangka panjang,” tambahnya.

Terkait program ini, platform KoltiTrace milik Koltiva digunakan untuk memetakan dan memverifikasi poligon lahan pertanian di 10 koperasi di Kalimantan Timur sebagai bagian dari dukungan terhadap program Shines. "Program ini bertujuan melindungi hingga 10 ribu hektare kawasan hutan serta mendukung 6 desa sasaran melalui inisiatif keanekaragaman hayati dan penghidupan."

"Petani swadaya pun akan memperoleh insentif pasar, pelatihan digital, dan dukungan pembayaran sebagian guna memenuhi regulasi Uni Eropa dan mengamankan akses pasar jangka panjang," pungkasnya.

Jusupta Tarigan, Impact Program Manager untuk Sektor Minyak Sawit di Koltiva menyatakan program Shines memberikan dampak transformatif bagi penghidupan petani swadaya serta produksi minyak sawit berkelanjutan, dengan menjembatani kesenjangan antara produsen dan tuntutan pasar global.

REA merupakan produsen minyak sawit yang berkomitmen terhadap produksi berkelanjutan dan inklusif sejak 1989. Sebagai anak perusahaan R.E.A. Holdings PLC yang terdaftar di Bursa Efek London, REA memiliki wilayah operasi di Balikpapan dan sekitar Kalimantan Timur. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya