Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pertama Property Tawarkan Investasi Properti di Bali

M Ilham Ramadhan Avisena
17/7/2025 01:16
Pertama Property Tawarkan Investasi Properti di Bali
DI tengah pertumbuhan pesat sektor real estat dan pariwisata Bali, Pertama Property hadir sebagai pengembang properti yang menonjol dengan pendekatan legalitas ketat dan integrasi operasional penuh.(Dok. Pertama Property.)

DI tengah pertumbuhan pesat sektor real estat dan pariwisata Bali, Pertama Property hadir sebagai pengembang properti yang menonjol dengan pendekatan legalitas ketat dan integrasi operasional penuh. Meski baru diluncurkan dua tahun lalu, Pertama telah mengelola aset senilai lebih dari US$60 juta, berbekal pengalaman lebih dari 15 tahun di industri properti.

Menargetkan imbal hasil investasi sebesar 12%-16% per tahun, Pertama membedakan diri melalui transparansi, legalitas proyek, dan tata kelola profesional. 

CEO Pertama Property Anisse Bouzidi menegaskan, nilai utama perusahaan bukan sekadar pada imbal hasil, tetapi pada cara mencapainya.

"Kami menawarkan proyeksi ROI yang menarik. Namun, keunggulan kami terletak pada cara untuk mencapainya," ujarnya dikutip dari siaran pers, Rabu (16/7). 

Menurut Anisse, kepatuhan hukum menjadi fondasi dalam menjalankan bisnis properti di Bali. Dalam konteks bisnis lokal di Bali, kinerja bisnis harus mengutamakan integritas. Dus, hal-hal mendasar harus diperhatikan ialah memperoleh izin terkait, mematuhi hukum tata ruang, serta menjaga kepercayaan setiap pemangku kepentingan yang terlibat. 

Portofolio Pertama terdiri dari vila dan hotel di lokasi strategis seperti Seminyak dan Canggu, termasuk Beraban Luxury Lofts, ELLE Villas, Casaverde Residence, dan Abadi Residence. Tiap properti dirancang untuk memberikan valuasi jangka panjang dan memenuhi kebutuhan wisatawan maupun pembeli properti gaya hidup.

Keunggulan utama Pertama terletak pada struktur legal yang kokoh. Mulai dari pengecekan kepemilikan lahan bebas sengketa, audit hukum (legal due diligence), hingga pengurusan izin seperti PBG dan SLF dilakukan oleh tim internal bersertifikat. Hal ini mengurangi risiko penundaan proyek, sengketa hukum, dan potensi kerugian akibat pelanggaran tata ruang.

Selain itu, Pertama juga menghargai kearifan lokal dalam setiap proses perizinan. Ini dilakukan melalui konsultasi dan pertimbangan terhadap budaya lokal serta situs adat sebelum proyek berjalan. Bagi klien yang belum familier dengan regulasi di Bali, Pertama menyediakan layanan konsultasi gratis mengenai proses perizinan dan tata ruang.

Setelah proyek selesai dibangun, Pertama Management mengambil alih pengelolaan properti. Unit ini menangani pemesanan, pelayanan tamu, hingga pemeliharaan, termasuk optimalisasi pendapatan lebih dari 70 vila dan tiga properti perhotelan. Model bisnis ini membuka akses terhadap pendapatan pasif yang stabil bagi para investor.

"Banyak proyek properti di Bali bersifat spekulatif dan tak memiliki kepastian hukum. Pertama hadir dengan pendekatan berbeda, menggabungkan legalitas kuat, desain berkualitas, dan operasi profesional," terang Anisse.

Dengan target kunjungan wisatawan asing lebih dari 6,5 juta orang pada 2025, dan rental yield di kawasan seperti Seminyak dan Canggu diperkirakan mencapai hingga 15%, Pertama Property menjadi opsi strategis bagi investor properti di Bali. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya