Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Menteri UMKM: Penguatan Infrastruktur Ekosistem Pembiayaan Fondasi Pengembangan UMKM

Media Indonesia
25/6/2025 21:14
Menteri UMKM: Penguatan Infrastruktur Ekosistem Pembiayaan Fondasi Pengembangan UMKM
Ilustrasi(Dok Kementerian UMKM)

MENTERI Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan pentingnya penguatan infrastruktur ekosistem pembiayaan sebagai fondasi utama pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia.

“Saat ini ada lebih dari 57 juta UMKM di Indonesia yang menyumbang 61,8% pada PDB (produk domestik bruto) dan menyerap hingga 97% tenaga kerja nasional. Namun, rasio kredit UMKM kita masih di angka 18,7% dari total kredit perbankan. Ini mencerminkan masih besarnya gap pembiayaan yang perlu dijembatani,” ujar Maman di sela penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian UMKM dan PT Kredit Biro Indonesia Jaya (Credit Bureau Indonesia/CBI), di Jakarta, Rabu (25/6).

Penandatanganan kerja sama itu sekaligus peluncuran CBI SME Bureau, sebuah platform layanan informasi perkreditan pertama di Indonesia yang secara khusus ditujukan bagi pelaku UMKM.

Maman menjelaskan hadirnya CBI SME Bureau sebagai platform verifikasi kredibilitas mitra usaha akan memperkuat ekosistem pembiayaan, khususnya pada sektor business to business (B2B).

"Kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam mendorong pengembangan usaha dan akses pembiayaan yang lebih aman, inklusif, dan terintegrasi bagi UMKM,” katanya.

Direktur Utama PT Kredit Biro Indonesia Jaya (CBI) Anton K Adiwibowo mengatakan CBI SME Bureau dihadirkan untuk menjawab tantangan akses pembiayaan yang kerap dihadapi UMKM, khususnya terkait kurangnya data kredit yang kredibel dan terverifikasi.

Platform ini menyajikan informasi menyeluruh seputar riwayat kredit, profil usaha, hingga rekam transaksi mitra usaha, yang dapat digunakan untuk memantau, mengevaluasi, dan menjaga stabilitas finansial. Beberapa fitur utama antara lain pemantauan kondisi keuangan mitra secara real-time, peringatan terhadap perubahan risiko kredit, hingga fasilitas pelaporan keterlambatan pembayaran.

Layanan ini juga mendukung manajemen piutang dan mitigasi risiko usaha sehingga diharapkan bisa membantu UMKM menjaga arus kas dan memperkuat posisi mereka dalam ekosistem bisnis.

Anton menambahkan kehadiran CBI SME Bureau merupakan wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan literasi kredit serta mendorong inklusi keuangan berbasis data.

Melalui layanan CBI SME Bureau, proses penilaian dan manajemen risiko kredit kepada mitra UMKM akan menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat. "Kami harap CBI SME Bureau dapat menjadi katalisator bagi UMKM untuk naik kelas dalam mendukung usaha dan akses pembiayaan yang sehat, inklusif dan berkelanjutan,” ucap Anton.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana menyampaikan kolaborasi ini sebagai peluang untuk membangun rekam jejak kredit UMKM.

“CBI SME Bureau jadi alat penting mendorong pembiayaan alternatif dan memperluas pilihan akses modal berbasis kemitraan usaha, bukan hanya lewat skema konvensional,” jelasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya