Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) mengapresiasi upaya kerja sama yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Rusia di sektor pangan. Upaya itu diharapkan mampu mendorong dan mendukung swasembada dan hilirisiasi sektor pangan nasional.
"Ini adalah bagian dari penguatan kerjasama di bidang pertanian antar kedua negara khususnya untuk wasembada dan hilirisasi," ujar Kepala Bidang Perdagangan Apindo Anne Patricia Sutanto saat dihubungi, Jumat (20/6).
"Bagi pengusaha Indonesia kami mengapresiasi jika pemerintah terus mengajak swasta untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam skema-skema kerja sama tersebut," tambahnya.
Anne mengatakan, kerja sama di sektor pangan yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Rusia diharapkan menjadi titik awal penguatan sektor pangan di dalam negeri. Budidaya dan penghiliran gula, peningkatan eskpor dan hilirisasi crude palm oil (CPO) dengan pelibatan pengusaha Indonesia dan Rusia disebut sebagai langkah krusial.
Sebab dia meyakini dalam proses kerja sama itu akan terjadi kolaborasi riset dan teknologi yang dibutuhkan oleh Indonesia. Selain itu, Apindo turut mengapresiasi kerja sama pembangunan industri pupuk bersama antara Indonesia dan Rusia.
"Terutama yang berbasis potash merupakan hal yang strategis. Lagi-lagi pengusaha Indonesia mengharapkan keikutsertaan dalam program ini," jelas Anne.
Mengutip dari siaran pers Kementerian Pertanian, diketahui Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bersama Mentan Federasi Rusia Oksana Nikolaevna Lut membahas investasi gula hingga ekspor Crude Palm Oil (CPO) dalam pertemuan bilateral di St. Petersburg, Rusia.
Dalam agenda pembicaraan, kedua menteri membahas sejumlah hal strategis seperti, pertama peningkatan investasi di sektor gula melalui kemitraan Indonesia-Rusia. Kedua, peningkatan volume ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke pasar Rusia.
Ketiga rencana pembangunan industri pupuk bersama sebagai bagian dari kerja sama ketahanan pangan. Keempat, pembukaan akses untuk impor daging dari Rusia ke Indonesia. Kelima, penguatan kerja sama teknis dan riset pertanian berbasis teknologi.
Selain itu Menteri Pertanian RI juga diundang kembali untuk melakukan kunjungan khusus ke Rusia pada Oktober 2025. Hal itu diharapkan menjadi momentum untuk menindaklanjuti komitmen kerja sama konkret yang telah dibahas, sekaligus membuka jalan bagi terbangunnya industri pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved