Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TRANSFORMASI sektor bangunan harus menjadi bagian utama dari strategi dekarbonisasi Indonesia. Bangunan hijau bukan hanya soal efisiensi energi, tetapi juga komitmen bersama dalam menghadapi krisis iklim.
"GBC Indonesia (Green Building Council Indonesia) merancang langkah-langkah konkret pada 2025, mulai dari memperkuat proses sertifikasi, meningkatkan edukasi, hingga membangun kolaborasi aktif dengan sektor publik dan swasta," kata Ketua Umum GBC Indonesia Ignesjz Kemalawarta pada seminar nasional Bangunan Hijau 2025, di Jakarta.
Direktur Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dian Irawati mengatakan roadmap kebijakan Bangunan Gedung Hijau (BGH) di Indonesia yakni termasuk target konservasi energi 25% dan konservasi air 10% sebagaimana tercantum dalam PP No 16 Tahun 2021.
Ia menyampaikan pemerintah menetapkan target penurunan emisi sektor bangunan sebesar 36 juta ton CO2, yang terdiri dari 3 juta ton dari gedung pemerintah, 14 juta ton dari gedung komersial, dan 19 juta ton dari rumah tinggal. "Saat ini, proses peninjauan terhadap target dan luasan sertifikasi di daerah masih berlangsung," katanya.
Sesdirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sahid Junaidi menyatakan efisiensi energi di sektor bangunan menjadi prioritas dalam strategi transisi energi nasional.
Namun, tantangan masih ada, dengan masih sedikitnya gedung yang menerapkan sistem manajemen energi sesuai standar ISO 50001.
"Kami menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memperluas cakupan dan percepatan adopsi," ucapnya.
Direktur Mobilisasi Sumber Daya Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup (LH) Franky Zamzani memaparkan pentingnya peran bangunan hijau dalam konteks mitigasi perubahan iklim.
“Melihat banyaknya konsumsi energi dari bangunan, diperlukan perubahan dan inisiatif yang mengambil peran strategis, salah satunya bangunan hijau. Tanpa kolaborasi lintas sektor, percepatan tidak akan terjadi. Pemerintah perlu memperkuat kebijakan dan menyederhanakan insentif, sementara sektor swasta harus menjadi motor penggerak,” tegas Franky.
Seminar yang bertepatan dengan pameran Megabuild Indonesia ini turut menghadirkan diskusi panel bertema Refleksi Green Building Indonesia: Pencapaian dan Tantangan dengan pembicara Fajar Santoso Hutahaean (Kementerian PU), Jatmika Adi Suryabrata (Global Buildings Performance Network/GBPN), dan Eko Sudarman (Kementerian ESDM).
Direktur Hubungan Lembaga GBC Indonesia Totok Sulistiyanto berharap dari seminar nasional ini GBC Indonesia turut memperkuat peran sebagai mitra strategis pemerintah dan pelaku industri dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon.
"Keterlibatan multipihak, peningkatan kapasitas, serta konsistensi terhadap prinsip keberlanjutan akan jadi kunci utama mendorong perubahan nyata di sektor bangunan Indonesia," pungkasnya. (H-2)
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pemerintah Inggris menargetkan pendanaan sekitar US$1 juta guna memperluas dukungan investasi di sektor energi terbarukan Indonesia.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG).
Kerja sama antara KIE dan KMI merupakan upaya bersama untuk mendorong pengelolaan karbon yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat kontribusi industri terhadap transisi energi rendah emisi.
Sebagai negara dengan posisi yang strategis di kawasan, Indonesia juga mendorong pendekatan kolaboratif dalam transisi energi.
Namun, negara lain seperti Tiongkok, India dan Australia telah membuktikan intermitensi surya dapat diatasi.
Krisis iklim menuntut semua sektor bertindak cepat, termasuk industri properti yang menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar.
Menko AHY paparkan tiga langkah konkret atasi urbanisasi dan krisis iklim global di Forum BRICS, fokus pada keadilan sosial, lingkungan, dan infrastruktur berkelanjutan.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Saat bauran energi terbarukan hanya mencapai 15% pada tahun 2024, laju penambahan pembangkit energi terbarukan tercatat hanya mencapai 3.2 Gigawatt dari 2018 hingga 2023.
PEMERINTAH Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, telah menjalankan langkah-langkah antisipatif menghadapi ancaman perubahan iklim sejak 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved