Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BEA Cukai Tanjung Priok memfasilitasi ekspor produk baja lapis seng (galvanize) milik PT Arcelor Mittal Nippon Steel Indonesia (PT AM/NS Indonesia) ke Amerika Serikat pada Rabu (30/4). Dalam pengiriman ini, PT AM/NS Indonesia mengekspor 10.000 ton baja galvanis senilai sekitar USD 10 juta.
Ekspor ini berlangsung di tengah pemberlakuan tarif impor 25 persen oleh Pemerintah AS atas produk baja asing melalui kebijakan Section 232, yang diklaim sebagai langkah perlindungan keamanan nasional. Namun, kebijakan tersebut juga membuka peluang bagi negara-negara yang tidak terdampak bea masuk anti-dumping tambahan.
Beberapa negara pesaing seperti Tiongkok, Vietnam, dan India saat ini dikenakan tarif lebih tinggi karena kebijakan anti-dumping.
"Ekspor ini merupakan pencapaian strategis dalam memperluas pasar sekaligus memperkuat posisi kami di tingkat global," ujar President Director PT AM/NS Indonesia, Murali Krishna Chunduru.
PT AM/NS Indonesia tercatat sebagai perusahaan MITA Kepabeanan di bawah pengawasan Bea Cukai Tanjung Priok. MITA Kepabeanan (Mitra Utama Kepabeanan) adalah skema pelayanan khusus bagi importir dan eksportir untuk meningkatkan daya saing global dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sesuai peran sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai berkomitmen memfasilitasi perdagangan dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Kami terus mempercepat pelayanan melalui perbaikan regulasi, proses bisnis, dan sistem informasi,” ujar Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tanjung Priok, Ardhani Naryasti. (RO/Z-10)
Tatalogam Group melalui Tata Metal Lestari serta Krakatau Steel resmi melepas ekspor baja sebesar 10 ribu ton atau senilai US$12,6 juta atau senilai Rp205,5 miliar ke AS, Jumat (18/7).
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk baja rendah emisi balok las (welded beam) senilai US$1,5 juta atau setara Rp24,3 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hal tersebut diputuskan dalam kesepakatan tingkat tinggi dari komunikasi langsung Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump.
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved