Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk baja rendah emisi balok las (welded beam) senilai US$1,5 juta atau setara Rp24,3 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Produk baja itu merupakan produksi PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) dengan tujuan ekspor ke Selandia Baru. Ekspor ini merupakan bagian dari total 1.210 MT baja yang akan dikirim bertahap hingga Maret 2025.
Mendag Budi Santoso mengatakan kualitas produk besi dan baja dalam negeri semakin diakui dan berhasil menempatkan Indonesia sebagai pemasok terbesar ke-7 dunia dengan nilai ekspor US$28,41 miliar.
Sektor ini juga menduduki peringkat kedua sebagai produk ekspor nonmigas andalan Indonesia pada Januari-September 2024. Di sisi lain, permintaan dunia dalam lima tahun terakhir (2018-2023) selalu positif sebesar 9,13% dengan total permintaan dunia mencapai US$865 miliar.
"Dengan tren pertumbuhan sebesar 38,79% dalam lima tahun terakhir (2018-2023), Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu pemain utama industri baja terkemuka di dunia. Diharapkan kontribusi GRP dapat memotivasi eksportir yang lain," kata Mendag saat melepas ekspor tersebut di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/1).
Presiden Direktur PT GRP Fedaus menyatakan sepanjang 2024 pihaknya berhasil melakukan ekspor produk baja senilai US$20 juta ke 35 negara.
Dalam tiga tahun terakhir (2021-2024) akumulasi ekspor perusahaan mencapai US$87 juta dengan pasar utama di antaranya Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
"Produk yang diekspor memenuhi standar internasional dan berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan," ujarnya usai mendampingi Mendag Budi Santoso.
"(Ekspor) ini adalah langkah nyata GRP dalam mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama di pasar baja global yang ramah lingkungan,” ujar Fedaus.
Fedaus menyampaikan kebanggaannya karena perusahaan bisa mendukung pembangunan global melalui ekspor baja rendah emisi berkualitas tinggi. "Pelepasan ekspor ini mencerminkan tingginya kepercayaan dunia terhadap produk baja Indonesia," katanya lagi.
Menurut dia, produk welded beam diproduksi dengan menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF), yang memanfaatkan lebih dari 70% material sisa (scrap) sebagai bahan baku, sehingga menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan metode konvensional.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengapresiasi langkah strategis GRP dalam ekspor produk baja berkualitas tinggi. "Pelepasan ekspor ini menjadi bukti Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri yang memiliki produk mampu bersaing secara global dan memiliki potensi besar menjadi pemain utama di kancah internasional," ujarnya. (Ant/N-2)
Bea Cukai Tanjung Priok memfasilitasi ekspor produk baja lapis seng (galvanize) milik PT Arcelor Mittal Nippon Steel Indonesia (PT AM/NS Indonesia) ke Amerika Serikat pada Rabu (30/04)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved