Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), produsen baja swasta, bekerja sama dengan DEG Impulse dan PT TÜV SÜD untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon.
Melalui inisiatif ini, GRP meningkatkan efisiensi energi di pabriknya sehingga bisa menjadi salah satu pabrik baja paling efisien dalam hal energi di Asia. Langkah ini juga mendukung target ambisius GRP dalam mencapai net zero pada 2050.
Berdasarkan Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), konsumsi baja di Indonesia diperkirakan tumbuh 5,1% pada 2025 hingga mencapai 19,2 juta ton.
"Melalui kerja sama dengan TÜV SÜD, GRP mencari cara mengurangi emisi karbon dari penggunaan energi untuk memperkuat posisi sebagai produsen baja rendah karbon terdepan. Ini sekaligus mendukung upaya Indonesia mencapai target iklim 2030 dan memenuhi kebutuhan baja dalam upaya transisi ke energi lebih bersih," ungkap Chairman Executive Committee GRP Kimin Tanoto, di Cikarang, Jawa Barat.
Ia menjelaskan dipimpin para ahli audit energi internasional dari TÜV SÜD, kemitraan ini menyelesaikan audit energi secara komprehensif pada fasilitas produksi baja GRP di Cikarang, Jawa Barat, serta jadi upaya konkret untuk meningkatkan efisiensi energi dari pabrik.
Secara bersama, kedua belah pihak menganalisis penggunaan energi saat ini dan menemukan alternatif untuk mengurangi biaya penggunaan energi, seperti eksplorasi teknologi pembangkit listrik dari panas terbuang dan pemanasan awal (pre-heating) dari scrap sebelum diproses.
Langkah audit itu mendukung komitmen GRP untuk meningkatkan efisiensi energi di fasilitas pabrik dan hal operasional untuk mengurangi semua emisi karbon operasional di pabrik GRP pada 2030.
Dengan langkah ini, GRP berada di jalur tepat dalam upaya mencapai target net zero pada 2050 sekaligus mendukung misi pemerintah untuk mencapai net zero pada 2060. Peningkatan efisiensi energi GRP juga akan memberikan harga lebih kompetitif bagi konsumen sehingga dapat memperluas akses konsumen pada baja rendah karbon berkualitas serta mendekarbonisasi rantai nilai.
“Industri baja kini mengalami perubahan besar, dan pemain yang tidak mengadopsi transisi hijau tak akan bertahan. Namun, transformasi besar-besaran tak bisa terjadi dalam waktu singkat, karena itu GRP melakukan upaya demi mencapai tujuan kami menjadi net zero pada 2050."
"Visi kami untuk masa depan GRP terletak pada baja rendah karbon, dan transformasi efisiensi energi adalah salah satu representasi komitmen kuat kami dalam menuju masa depan lebih berkelanjutan,” jelas Kimin.
Sebelumnya GRP juga mendapat investasi pertama World Bank di industri baja Asia lebih dari satu dekade melalui penandatanganan perjanjian pembiayaan hingga US$60 juta dengan International Finance Corporation.
Pembiayaan ini memungkinkan GRP menambah empat ahli dekarbonisasi ke tim, yang akan memberikan saran dan membantu melaksanakan hasil audit efisiensi energi GRP sehingga mendukung tujuan GRP Net Zero Roadmap.
Juga, DEG Impulse, anak perusahaan DEG-Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH, memberikan kontribusi keuangan untuk menyelesaikan audit ini melalui fasilitas Business Support Services (BSS), yang didanai bersama oleh Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federal Jerman (BMZ). Proyek ini dipromosikan dengan dana BMZ untuk mendukung transisi ke masa depan rendah karbon.
“Kami bangga GRP menemukan peluang meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini tidak hanya membuat GRP lebih kompetitif, tapi juga mendukung Indonesia mencapai target iklimnya,” ujar Manajer Senior DEG Impulse Sonja Hoos.
Chief Transformation Officer GRP Kelvin Fu mengatakan pihaknya senang bekerja sama dengan ahli di TÜV SÜD yang membantu memastikan fasilitas GRP menggunakan energi seefisien mungkin.
"Upaya kami mengurangi pemborosan energi ini juga melengkapi program lainnya seperti mencari energi hijau, menggunakan hidrogen biru dan hijau, serta meningkatkan kemampuan internal dalam transisi ke energi terbarukan,” kata Kelvin Fu. (Ant/N-2)
Pakar ekologi dan manajemen lanskap IPB University, Hadi Susilo Arifin mengapresiasi PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) yang tahun ini kembali meraih penghargaan Proper Biru untuk ke-12 kali.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) kembali meraih penghargaan Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia, menandatangani kemitraan dengan Coupa Software Incorporated yang berbasis di California, AS.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) menjadi tuan rumah pertemuan tahunan World Steel Association Environment Committee (ECO) ke-19 di Jakarta.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk baja rendah emisi balok las (welded beam) senilai US$1,5 juta atau setara Rp24,3 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved