Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mempertegas komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hingga akhir Triwulan I tahun 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp42,23 triliun atau setara 24,13% dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan Pemerintah. Selama periode tersebut, sebanyak 975 ribu debitur pengusaha UMKM telah memperoleh manfaat KUR yang disalurkan BRI.
Tak hanya dari sisi nilai kredit yang disalurkan dan jumlah debitur, BRI juga memastikan penyaluran KUR diarahkan ke sektor-sektor strategis yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, yang tercermin dari penyaluran KUR sebesar 62,43% ke sektor produksi. Sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan jumlah penyaluran terbesar, mencapai Rp18,09 triliun. Capaian ini mencerminkan komitmen BRI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
BRI konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran KUR. Per Maret 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 2,29%, mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Penyaluran KUR yang berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional. BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Hendy menambahkan bahwa fokus pada sektor pertanian merupakan bagian dari strategi BRI dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Dukungan terhadap sektor pertanian tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Hal ini sekaligus menunjukkan peran BRI dalam membangun fondasi ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif,” pungkas Hendy. (RO/Z-2)
Perhelatan pra rakernas yang diisi oleh kegiatan seminar itu bertujuan untuk meningkatkan rasa bela negara daripada anggotanya yang kini telah tersebar di 27 provinsi.
TUJUAN relawan mengadakan pelatihan ternak jangkrik adalah agar para emak-emak di Bandung, Jabar bisa memiliki penghasilan sendiri.
MASYARAKAT Sukabumi, Jawa Barat yang 70% menggeluti bidang pertanian harus meningkat pendapatannya.
Simpati masyarakat lahir dari buah konsistensi serta rekam jejaknya dalam ikhtiar membangun ekonomi kerakyatan sejak belasan tahun lalu.
Dalam Pleno salah satu nama yang muncul adalah Ayep Funtuk Pilkada Kota Sukabumi.
WAKIL Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menekankan pentingnya sinergi antar pengusaha UMKM dalam membangun ekonomi kerakyatan.
Realisasi Penyaluran KUR di Sulsel Meningkat
Ekosistem tersebut adalah ekosistem desa/teritori/wilayah kerja, eksosistem komoditas, dan ekosistem transaksi.
Berbagai program unggulan terus digaungkan oleh Bank Sumsel Babel agar dapat memberikan manfaat kepada para UMKM mitra binaannya, salah satunya melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
bank bjb terus mendukung sektor pertanian melalui skema pendanaan inovatif, termasuk memberikan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani PT Kelola Agro Makmur.
Pendampingan petani jagung antara lain dilakukan di Tojo Una-Una Ampana dan Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, Desa Kayoa di Halmahera Selatan, serta Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem, pemerintah melakukan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah diterima sekitar 44,89 juta orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved