Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
GABUNGAN Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) memastikan kesiapan maksimal dalam menghadapi lonjakan arus penumpang dan logistik selama periode angkutan Lebaran 2025.
Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo menyatakan,bahwa seluruh armada telah dipersiapkan secara optimal di lintas utama (komersial strategis), yaitu Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, Padangbai–Lembar, Kayangan–Pototano, Bajoe–Kolaka, dan Tanjung Api-api–Tanjung Kalian.
"Untuk meningkatkan kapasitas angkut, Gapasdap merumuskan strategi percepatan sea time dan port time guna menambah jumlah trip," ujarnya, Selasa (18/3).
Langkah itu, sambungnya, diambil demi mengantisipasi lonjakan angkutan logistik tanpa mengganggu kelancaran arus pemudik. Selain itu, muatan logistik darat akan diarahkan pada jam-jam sepi atau off-peak agar tidak mengganggu kepadatan saat puncak arus mudik.
Khoiri juga mengapresiasi berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung kelancaran angkutan Lebaran tahun ini. Beberapa inisiatif positif telah diambil. Pertama, Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan jauh sebelum masa puncak angkutan lebaran sehingga memungkinkan pemudik lebih leluasa mengatur waktu perjalanan.
Kedua, pembayaran THR lebih awal. Keputusan Presiden untuk membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) satu minggu sebelum Lebaran memberikan kesempatan bagi masyarakat merencanakan mudik lebih awal.
"Ketiga, Program Mudik Gratis yang diprakarsai oleh Kementerian Perhubungan dengan menggunakan transportasi publik, yang dilaksanakan lebih dini, guna mendistribusikan pemudik secara merata dan mengurangi kepadatan," katanya.
Untuk lintasan utama, Gapasdap turut mendukung pengoperasian tambahan pelabuhan demi mengurangi potensi penumpukan lintas penyeberangan Merak–Bakauheni.
Pada lintasan tersebut, tahun ini dioperasikan tiga pelabuhan, yaitu pelabuhan utama Merak–Bakauheni, serta dua dermaga di Ciwandan dan dermaga Bandar Bakau Jaya (BBJ) sebagai pelabuhan cadangan jika terjadi lonjakan.
Kemudian, Lintas Ketapang–Gilimanuk dilakukan pemisahan muatan tujuan Lombok dari Bali dilakukan melalui pelabuhan Jangkar–Lembar. Langkah itu diharapkan mampu mengurangi kepadatan di Ketapang–Gilimanuk.
Dengan serangkaian persiapan dan strategi tersebut, Gapasdap optimistis arus mudik dan logistik akan berjalan lancar tanpa kekhawatiran penumpukan muatan, khususnya kendaraan logistik, selama masa angkutan lebaran. (E-1)
Pelaku usaha angkutan penyeberangan Indonesia menghadapi situasi dilema dalam menyikapi rencana implementasi kebijakan pemerintah yang akan memberikan stimulus tarif transportasi.
Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) mengeluhkan tingginya biaya operasional kapal penyeberangan yang tidak diimbangi dengan pendapatan.
Imbauan pemerintah yang meminta operator angkutan untuk memberikan pengurangan tarif (diskon) angkut penyeberangan pada masa arus mudik dan arus balik Lebaran mendatang tidak tepat.
Wacana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025 mendapat penolakan dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved