Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
EKONOM dari Bank Permata Josua Pardede menilai posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia masih cukup tinggi meski mengalami penurunan di Februari 2025. Nilai cadangan devisa yang tercatat US$154,5 miliar di bulan kedua tahun ini dinilainya masih cukup baik.
"Kalau kita lihat secara umum, posisi cadev kita masih relatif tinggi, sehingga sampai dengan akhir tahun ini, kami melihatnya tetap akan berada dalam level yang comfortable, masih aman," kata dia kepada pewarta di Jakarta, Jumat (7/3).
Dia mengatakan penurunan nilai cadangan devisa itu sejalan dengan arus modal keluar dari pasar saham Indonesia yang mencapai US$1,1 miliar dan pelemahan nilai tukar rupiah yang menurutnya relatif cukup dalam di beberapa waktu terakhir.
Karenanya, upaya-upaya stabilisasi dari Bank Indonesia perlu terus dilakukan untuk menjaga tingkat cadangan devisa.
Josua juga berharap ke depan akan ada arus modal asing yang masuk ke Indonesia, baik itu melalui pasar saham maupun di pasar obligasi.
"Ini kita belum tahu. Kalau kita lihat perkembangannya, kemarin ECB (European Central Bank) baru saja pangkas suku bunganya. Lalu kemarin kita lihat juga sebenarnya The Fed (bank sentral AS) masih memiliki ruang penurunan 50 basis poin tahun ini," kata dia.
"Sehingga kalau sekiranya itu bisa memberi dampak positif, sentimen positif pada emerging country, mestinya foreign flows di tahun ini masih tetap terjaga. Harapannya, itu akan bisa mempertahankan level cadangan devisa," pungkas Josua. (Mir/E-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Juni 2025, ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65% ke posisi 7.230,74.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar atau setara Rp2.482,5 triliun.
BANK Indonesia (BI) mengungkapkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2025 defisit US$800 juta atau setara Rp13 triliun (kurs Rp16.327).
Cadangan devisa Indonesia diperkirakan bakal berada di kisaran US$150 hingga US$155 miliar di akhir triwulan II 2025. Itu diperkirakan baru akan meningkat lagi pada semester II tahun ini.
Peneliti Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan, meskipun cadangan devisa Indonesia masih dalam batas aman untuk tiga bulan impor, tetap ada kekhawatiran dari investor.
BI menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia anjlok. Penyebab merosotnya cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved