Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyoroti kondisi penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan harga saham perbankan. Hal ini imbas dari aksi lepas saham investor asing dari saham perbankan.
Mengacu data RTI, pada Rabu, (19/2) IHSG turun 78,685 poin atau setara 1,14 persen ke posisi 6.794. IHSG sempat berada di level terendah yaitu 6.773. Kemudian, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan nilai jual bersih (net sell) mencapai Rp11,68 triliun.
"Ini tidak terlepas dari adanya aksi jual investor asing sesuai dengan risk appetite (risiko yang dihadapi perusahaan) yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal," ujar Dian dalam keterangan resmi dikutip Minggu (23/2).
Faktor-faktor tersebut antara lain divergensi pertumbuhan ekonomi dunia yang dikatakan melambat dan ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut. Dian menuturkan penguatan ekonomi Amerika Serikat (AS), serta dampak kebjiakan tarif menahan proses disinflasi di AS. Hal ini berdampak pada menguatnya ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS fed fund rate (FFR) yang lebih terbatas.
"Perkiraan sebelumnya bahwa penurunan suku bunga AS akan agresif ternyata dengan situasi terkini menjadi kurang agresif dan cenderung masih dalam level yang relatif tinggi," imbuhnya.
Kemudian, penguatan mata uang AS dolar pasca pemilu AS mempengaruhi pandangan investor terhadap aset-aset berdenominasi rupiah, termasuk saham-saham blue chip seperti saham perbankan.
Untuk faktor internal, lanjut Dian, yang mempengaruhi antara lain kondisi likuiditas pasar dalam menyikapi situasi perekonomian global dan domestik yang masih belum stabil serta penurunan daya beli masyarakat.
Kendati demikian, ia memperkirakan perbankan tetap optimis dengan fokus menguatkan kinerja fundamental yang solid dan tata kelola yang baik. Hal ini untuk menjaga kepercayaan investor, baik domestik maupun internasional.
"Di 2025, OJK memperkirakan perbankan akan tetap melanjutkan tren positif, baik penghimpunan dana maupun penyaluran kredit dengan kredit diperkirakan dapat tumbuh dobel digit," ucap Dian.
Dalam strategi pertumbuhan kredit, ia menyampaikan perbankan dapat melakukan diversifikasi portofolio kredit dan inovasi berbagai produk kreditnya sesuai dengan kebutuhan nasabah atau bahkan yang mendukung berbagai program pemerintah dengan tetap prudent serta melalui penguatan Risk Management. OJK juga terus berkoordinasi dengan K/L lainnya dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam menjaga kestabilan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. (H-2)
Investasi ini bertujuan untuk mendukung pasar yang kuat di Indonesia dan menjadi dasar penting bagi pertumbuhan jangka panjang bisnis kemasan terpadu dari SCGP.
Rapat menyetujui payout ratio sebesar 81,78% ini dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,20 triliun merupakan dividen tunai dan 21,78% atau Rp4,06 triliun merupakan dividen spesial.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia Bali United, kini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Lalu, akan diputuskan mengenai status Liga 1 dan kejelasan subsidi klub. Kelima, akan dibahas soal pengunduran diri salah satu komisaris.
Di Wall Street, harga saham MU turun 6% setelah pada Senin (19/4) naik 7% pascapengumuman pembentikan Liga Super Eropa.
Pengusaha asal Inggris itu disebut tertarik membeli MU. Menyusul laporan Bloomberg terkait keluarga Glazer yang berencana menjual saham minoritas di MU.
Jangan Rem Mendadak goblok!!!! Ngak becus naik sepeda!!! Banyakan gaya loh!!!
Dari segi mata uang dengan patokan sejak 1 April, Rupiah mengalami apresiasi sebesar 10,8%. Saat awal April, rupiah berada di angka Rp16.450 per dolar AS dan kini Rp14.835 per dolar AS
IHSG pada perdagangan Kamis (10/1) dibuka pada level 6.293,96 dari perutupan sebelumnya di 6.272,24. Pergerakannya pun terpantau ke atas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan tren positif yang ditutup dengan peningkatan sebesar 1,39% ke level 6.361,46 dari 6.274,54 pada penutupan pada pekan sebelumnya.
Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS juga cenderung tertahan, kondisi itu turut mempengaruhi pasar saham domestik.
IHSG pada perdagangan Rabu (16/1) dibuka pada 6.417,13 menguat 0,13% dari penutupan hari sebelumnya pada 6.408,78.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved