Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PAKAR ekonomi Profesor Hamid Paddu menilai penjualan elpiji 3 kg secara langsung oleh pangkalan resmi PT Pertamina (Persero) dapat mencegah spekulan atau pihak-pihak yang memanfaatkan bahan bakar gas bersubsidi tersebut untuk keuntungan sendiri.
Selama ini, menurut dia, distribusi elpiji 3 kg atau biasa disebut gas melon itu sering tidak tepat sasaran dan bahkan bukan hanya orang mampu, para spekulan juga membeli bahan bakar tersebut di pengecer dan mengoplosnya untuk dijual ke industri.
"Penjualan elpiji 3 kg langsung oleh pangkalan resmi Pertamina, bisa menjadikan subsidi tepat sasaran," ujarnya, di Jakarta, Selasa (4/2).
Selain mencegah orang kaya membeli gas melon, lanjutnya, kebijakan tersebut bisa mencegah para spekulan, dengan demikian, hanya masyarakat yang memang berhak, yang bisa mendapatkannya.
Untuk itulah pelarangan penjualan elpiji 3 kg atau gas melon di pengecer diperlukan guna memastikan distribusi bahan bakar subsidi tersebut tepat sasaran.
Dikatakannya, kebijakan seharusnya bersifat afirmasi yang sifatnya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan membuat masyarakat bisa lebih sejahtera, tetapi, selama ini banyak kelompok yang memotong subsidi tersebut, yaitu orang kaya dan spekulan.
Mereka bisa membeli puluhan tabung dan dioplos kembali untuk dijual kepada industri dan sebagainya, tambahnya, artinya ini merugikan uang pajak masyarakat. Bisa jadi, masyarakat yang membutuhkan justru tidak memperolehnya.
Menurut Hamid, pangkalan bisa mengontrol para pembeli tetapi di kios atau toko pengecer gas tidak bisa dilakukan sebab pemiliknya tidak bisa melarang siapapun untuk membeli gas 3 kg itu.
Dari sisi APBN, dia menilai, pendistribusian elpiji 3 kg yang tepat sasaran juga membantu penghematan anggaran negara sebab dana yang digelontorkan untuk subsidi diperkirakan tidak sampai Rp87 triliun sebagaimana dialokasikan tahun ini, tetapi bisa 20-25% lebih rendah.
Dia meminta masyarakat hendaknya tidak ragu-ragu membeli gas melon di pangkalan resmi sebab mereka akan mendapatkan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemda masing-masing daerah.
"Dengan demikian, masyarakat miskin bisa menikmati gas dengan harga subsidi sehingga uang yang dimiliki bisa dialokasikan untuk keperluan lain," katanya. (Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved