Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Setop Impor Empat Komoditas Pangan, Pemerintah Mesti Siapkan Mitigasi Risiko

Naufal Zuhdi
03/2/2025 21:49
Setop Impor Empat Komoditas Pangan, Pemerintah Mesti Siapkan Mitigasi Risiko
Pekerja menata karung beras di gudang Perum Bulog Umbul Tengah, Kota Serang, Banten. Pemerintah memutuskan setop impor beras mulai tahun ini.(ANTARA/Angga Budhiyanto)

PEMERINTAH telah memberlakukan larangan impor bagi empat komoditas pangan, yakni beras, jagung, gula, dan garam. Merespons hal tersebut, Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin, mengingatkan pemerintah akan ketersediaan stok keempat komoditas tersebut, terutama setelah momen Lebaran mendatang.

"Jadi beras mungkin oke tidak impor. Kalau tidak melakukan impor, betul-betul mitigasi risikonya apa? Salah satunya, stok di bulog minimal 2 juta ton. Itu namanya mitigasi risiko," kata Bustanul dalam diskusi Outlook Sektor Pertanian 2025 di Jakarta, Senin (3/2).

Terkait dengan gula, Bustanul menyebut langkah menyetop impor gula sebenarnya tidak memungkinkan karena angka produksi gula dalam negeri masih jauh di bawah angka impor gula pada tahun lalu. Maka dari itu, ia memperkirakan pemerintah akan mengimpor gula rafinasi untuk memenuhi stok gula dalam negeri.
 
"Data terbaru itu, tahun lalu itu kita produksi hampir 2,5 juta ton. Sementara kita impornya 3 juta ton. Bagaimana menjelaskan ini? Mungkinan nanti pemerintah impornya gula rafinasi dan itu tidak dihitung," bebernya.

Sementara itu, untuk komoditas jagung pakan, karena hal tersebut jarang disoroti masyarakat, Bustanul menduga pelaku usaha yang akan lebih merasakan dampaknya.

"Kalau jagung pakan, karena kita jarang memelototi secara konsisten itu, mungkin yang mengeluh nanti para pelaku usaha. Tapi bisa kita lihat, kalau harga ayam naik, sudah hampir pasti harga bahan bakunya naik. Itu saja cara melihatnya. Sementara garam, saya tidak punya data, mudah-mudahan bisa tanpa impor," pungkasnya. (Fal/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya