Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tahun Depan Pemerintah Setop Impor Beras, Garam dan Gula 

Naufal Zuhdi
09/12/2024 18:53
Tahun Depan Pemerintah Setop Impor Beras, Garam dan Gula 
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menggelar Konferensi Pers usai memimpin Rapat Koordinasi Terbatas Penetapan Neraca Komoditas Pangan 2025(MI/Naufan)

 

MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa di tahun depan pemerintah akan menyetop impor beras, garam, dan gula untuk konsumsi serta jagung untuk pakan ternak.

"Jadi, 2025 tidak impor beras untuk konsumsi, tidak impor gula untuk konsumsi, tidak impor jagung untuk pakan, tidak impor garam untuk konsumsi," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu usai memimpin Rapat Koordinasi Terbatas Penetapan Neraca Komoditas Pangan 2025 di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (9/12).

Di tahun depan, pemerintah menargetkan produksi beras di angka 32 juta ton, sementara itu kebutuhan dalam negeri diperkirakan hanya mencapai 31 juta ton. Perhitungan ini menjadi salah satu alasan pemerintah untuk menyetop beras di tahun depan.

Sementara untuk komoditas garam, produksi di tahun depan akan mencapai 2,2 juta ton, sedangkan kebutuhan garam di tahun depan hanya berada di angka 1,7 juta ton.

Di sisi lain, produksi gula di tahun depan ditargetkan berada di angka 2,6 juta ton, angka ini diketahui meningkat jika dibandingkan dengan produksi gula di tahun ini yang berada di angka 2,4 juta ton. Kemudian, produksi komoditas jagung untuk tahun depan akan mencapai 16,6 juta ton dengan kebutuhan dalam negeri yang berada di angka 13 juta ton.

Khusus untuk industri, pemerintah masih tetap melakukan impor terhadap komoditas pangan seperti gula, garam, hingga jagung. Di tahun depan, Zulhas mengungkaplan bahwa impor jagung hanya diperbolehkan sebanyak 900 ribu ton dari yang sebelumnya 1.7 juta ton.

"Jadi, dari 1.7 permintaan untuk industri jagung kita setujui (impor) hanya 900 (ribu ton), yang selebihnya kita harus mampu meningkatkan pertanian kita sehingga memenuhi persyaratan industri 2025," ungkapnya.

Sementara itu, untuk impor komoditas garam untuk kebutuhan industri, pemerintah hanya memperbolehkan impor sebanyak 1,7 juta ton dari permintan yang sebelumnya berada di angka 2,5 juta ton. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya