Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MASUKNYA Indonesia sebagai anggota penuh aliansi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS) diyakini dapat menggenjot masuknya investasi di sektor hilirisasi dalam jangka panjang.
Hal itu menjadi benang merah dalam Forum Diskusi Denpasar 12: Setelah Indonesia Gabung BRICS: Peluang dan Manfaat Ekonomi Apa Saja Yang Kita Dapatkan, secara daring, Rabu (22/1).
"Kalau ditanya investasi di bidang apa yang bisa kita tawarkan dengan negara BRICS, jawabannya yaitu hilirisasi. Kita ada 15 komoditas hilirisasi dan ini bisa menarik investasi dari mereka," ujar Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Tirta Nugraha Mursitama saat menyampaikan materi.
Ia mencontohkan salah satu mineral terbesar yang dimiliki Indonesia selain nikel ialah kobalt. Komoditas itu memiliki cadangan hingga 600 ribu ton dan merupakan cadangan ketiga terbesar di dunia. Dengan menghasilkan produk turunan seperti prekursor, hilirisasi kobalt diyakini dapat menggaet investasi dari negara-negara BRICS.
Prekusor merupakan campuran nikel, kobalt, dan mangan untuk produksi katoda baterai lithium-ion.
"Kita bisa memproduksi baterai kendaraan listrik dan ini bisa kita tawarkan investasi ke mereka," imbuh Tirta.
Selain itu, Indonesia bisa memperluas investasi hilirisasi dengan Brasil di sektor perikanan. Indonesia termasuk dalam tiga besar negara yang mempunyai cadangan perikanan dunia, terutama sebagai produsen tuna terbesar di dunia.
"Di sektor hilirisasi perikanan, kita bisa tawarkan investasi tuna, cakalang, dan tongkol ke mereka," ucapnya.
Ada iming-iming
Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengapresiasi langkah pemerintah untuk membawa Indonesia masuk ke BRICS. Pasalnya, aliansi ekonomi itu memiliki pasar besar yang mewakili lebih dari 40% populasi dunia. Tak cuma itu, BRICS juga menguasai lebih dari 25% produk domestik bruto (PDB) dunia dan 20% perdagangan global.
"Juga tenaga kerja yang produktif dan terdidik di usia emasnya, serta kemampuan teknologi. Negara anggota BRICS juga memiliki sumber daya alam yang melimpah. Itu kelebihan BRICS," katanya.
Untuk mempercepat pembangunan ekonomi di negara-negara anggota, BRICS juga disebut berkomitmen menyediakan dana sebesar US$200 miliar atau sekitar Rp3.240 triliun yang akan dialokasikan ke sejumlah bank pembangunan dan dijadikan dana darurat.
"Ini menjadi iming-iming buat Indonesia bergabung dengan BRICS. Namun untuk bisa bergabung di BRICS, itu tidak gratis ya. Ibarat kata, pasti ada iuran yang diberikan juga," jelasnya.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menilai ada lompatan peluang ekonomi besar bagi Indonesia setelah masuknya menjadi anggota BRICS. Dengan memiliki berbagai sektor keunggulan ekonomi yang berbeda dari setiap negara BRICS, serta sumber daya alam yang melimpah, diharapkan menjadi pintu masuk investasi yang besar bagi Indonesia.
"Karena BRICS itu terdiri dari negara-negara yang besar, yang memiliki kemampuan dan potensi ekonomi yang tinggi," bilangnya.
Dengan BRICS memiliki peran penting dalam ekonomi global, Rerie yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh signifikan lewat berbagai macam potensi kerja sama investasi. Dengan begitu, politikus Partai NasDem itu memahami keputusan pemerintah Indonesia bergabung ke BRICS.
"Sehingga kita bisa memahami dan bisa mengerti apa yang menjadi keputusan dari pemerintah. Kalau ini sudah diputuskan, kita harus mengawal dan yang pasti mengharapkan aspek kesejahteraan," pungkasnya. (Ins/E-2)
Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia.
Indonesia tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas (free Trade Agreement/FTA) dengan AS dan kini menjadi anggota blok ekonomi BRICS
PENGUMUMAN Indonesia sebagai anggota penuh BRICS disampaikan secara resmi oleh Brasil pada 6 Januari 2025 waktu setempat, atau Selasa, 7 Januari 2025 waktu Indonesia.
Indonesia memperpanjang daftar anggota negara yang bergabung dengan blok ekonomi terbesar BRICS.
MANFAAT dari bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) belum tampak dengan begitu jelas dan begitu menjanjikan.
HILIRISASI berkelanjutan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Setiap komoditas kelolaan diolah hingga menjadi produk hilir yang menjadi bahan baku.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 9 Juni 2025 meresmikan tiga Compost House di desa-desa Ring 1 kawasan smelter Manyar—Manyar Sidorukun, Manyarejo, dan Manyar Sidomukti
PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memulai produksi katoda tembaga perdana dari smelter Manyar, Gresik, dengan target tahunan sebesar 441.000 ton
Proyek prioritas di sektor hilirisasi dan ketahanan energi nasional dapat menekan penempatan dana ekspor atau devisa hasil ekspor (DHE) di luar negeri.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved