Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MASUKNYA Indonesia sebagai anggota penuh aliansi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS) diyakini dapat menggenjot masuknya investasi di sektor hilirisasi dalam jangka panjang.
Hal itu menjadi benang merah dalam Forum Diskusi Denpasar 12: Setelah Indonesia Gabung BRICS: Peluang dan Manfaat Ekonomi Apa Saja Yang Kita Dapatkan, secara daring, Rabu (22/1).
"Kalau ditanya investasi di bidang apa yang bisa kita tawarkan dengan negara BRICS, jawabannya yaitu hilirisasi. Kita ada 15 komoditas hilirisasi dan ini bisa menarik investasi dari mereka," ujar Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Tirta Nugraha Mursitama saat menyampaikan materi.
Ia mencontohkan salah satu mineral terbesar yang dimiliki Indonesia selain nikel ialah kobalt. Komoditas itu memiliki cadangan hingga 600 ribu ton dan merupakan cadangan ketiga terbesar di dunia. Dengan menghasilkan produk turunan seperti prekursor, hilirisasi kobalt diyakini dapat menggaet investasi dari negara-negara BRICS.
Prekusor merupakan campuran nikel, kobalt, dan mangan untuk produksi katoda baterai lithium-ion.
"Kita bisa memproduksi baterai kendaraan listrik dan ini bisa kita tawarkan investasi ke mereka," imbuh Tirta.
Selain itu, Indonesia bisa memperluas investasi hilirisasi dengan Brasil di sektor perikanan. Indonesia termasuk dalam tiga besar negara yang mempunyai cadangan perikanan dunia, terutama sebagai produsen tuna terbesar di dunia.
"Di sektor hilirisasi perikanan, kita bisa tawarkan investasi tuna, cakalang, dan tongkol ke mereka," ucapnya.
Ada iming-iming
Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengapresiasi langkah pemerintah untuk membawa Indonesia masuk ke BRICS. Pasalnya, aliansi ekonomi itu memiliki pasar besar yang mewakili lebih dari 40% populasi dunia. Tak cuma itu, BRICS juga menguasai lebih dari 25% produk domestik bruto (PDB) dunia dan 20% perdagangan global.
"Juga tenaga kerja yang produktif dan terdidik di usia emasnya, serta kemampuan teknologi. Negara anggota BRICS juga memiliki sumber daya alam yang melimpah. Itu kelebihan BRICS," katanya.
Untuk mempercepat pembangunan ekonomi di negara-negara anggota, BRICS juga disebut berkomitmen menyediakan dana sebesar US$200 miliar atau sekitar Rp3.240 triliun yang akan dialokasikan ke sejumlah bank pembangunan dan dijadikan dana darurat.
"Ini menjadi iming-iming buat Indonesia bergabung dengan BRICS. Namun untuk bisa bergabung di BRICS, itu tidak gratis ya. Ibarat kata, pasti ada iuran yang diberikan juga," jelasnya.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menilai ada lompatan peluang ekonomi besar bagi Indonesia setelah masuknya menjadi anggota BRICS. Dengan memiliki berbagai sektor keunggulan ekonomi yang berbeda dari setiap negara BRICS, serta sumber daya alam yang melimpah, diharapkan menjadi pintu masuk investasi yang besar bagi Indonesia.
"Karena BRICS itu terdiri dari negara-negara yang besar, yang memiliki kemampuan dan potensi ekonomi yang tinggi," bilangnya.
Dengan BRICS memiliki peran penting dalam ekonomi global, Rerie yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh signifikan lewat berbagai macam potensi kerja sama investasi. Dengan begitu, politikus Partai NasDem itu memahami keputusan pemerintah Indonesia bergabung ke BRICS.
"Sehingga kita bisa memahami dan bisa mengerti apa yang menjadi keputusan dari pemerintah. Kalau ini sudah diputuskan, kita harus mengawal dan yang pasti mengharapkan aspek kesejahteraan," pungkasnya. (Ins/E-2)
Indonesia tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas (free Trade Agreement/FTA) dengan AS dan kini menjadi anggota blok ekonomi BRICS
PENGUMUMAN Indonesia sebagai anggota penuh BRICS disampaikan secara resmi oleh Brasil pada 6 Januari 2025 waktu setempat, atau Selasa, 7 Januari 2025 waktu Indonesia.
Indonesia memperpanjang daftar anggota negara yang bergabung dengan blok ekonomi terbesar BRICS.
MANFAAT dari bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) belum tampak dengan begitu jelas dan begitu menjanjikan.
Dirketur Utama Antam Achmad Ardianto berkomitmen membawa perseroan untuk tumbuh sebagai global key player dalam industri pertambangan yang berkelanjutan.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menyoroti potensi kerusakan terumbu karang akibat lalu lintas tongkang pengangkut nikel.
Pramono menekankan jika berbagai aspek ketahanan di Jakarta dapat terus diberdayakan, hal ini bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meningkatkan kerja sama dengan sejumlah universitas di Tiongkok yang memiliki keunggulan program untuk mendukung industri hilirisasi.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuding adanya serangan dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait kebijakan hilirisasi yang dijalankan Indonesia.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengapresiasi kolaborasi antara PT Sat Nusapersada dengan Lenovo Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved