Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBANGUNAN rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan konsep hijau diakui pengembang memiliki cost atau biaya produksi lebih tinggi. Diperkirakan, perbedaan biaya produksinya sekitar 10% hingga 15%.
“Memang dengan mengusung konsep green, pembangunan rumah bagi MBR punya cost lebih tinggi 10% hingga
15% di banding dengan rumah MBR biasa,” Direktur PT Asatu Realty Asri, Yudi Irawan, Jumat (17/1).
Menurut dia, Perumahan Bumi Svarga Asri (BSA), Kendal, Jawa Tengah ini, dibangun melalui kerja sama strategis sejumlah badan dan lembaga, termasuk Badan Bank Tanah, BP Tapera, dan tujuh institusi lainnya.
Inisiatif ini bertujuan menghadirkan rumah yang tidak hanya terjangkau tetapi juga berkelanjutan dan nyaman dihuni hingga 20 tahun ke depan.
“Kami memanfaatkan sistem lelang di Bank Tanah untuk mendirikan rumah subsidi yang tidak hanya bisa dibeli dengan harga terjangkau, tetapi juga layak huni untuk jangka panjang. Rumah ini dirancang agar dapur tidak kehujanan, kamar tetap nyaman, dan sirkulasi udara baik sehingga tidak lembap,” kata Yudi.
Keberlanjutan menjadi fokus utama proyek ini. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan talang air khusus yang mampu menampung dan menyalurkan air hujan kembali ke tanah.
Teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mendukung keberlanjutan sumber daya air di kawasan tersebut.
“Rumah ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penghuninya,” tambah Yudi. “Sirkulasi udara dibuat sedemikian rupa agar rumah tetap sejuk dan nyaman di dalam, meskipun berada di kawasan yang panas,” jelas dia.
Lebih jauh, Ia menjelaskan, Perumahan Bumi Svarga Asri di bangun di atas lahan yang Ia peroleh dari hasil lelang Bank Tanah. Pihaknya mengikuti lelang dari Badan Bank Tanah dan mendapat lahan seluas 4,2 hektare untuk membangun rumah berkonsep hunian hijau di Kendal, Jawa Tengah.
"Di sini ada 386, di mana saat ini sudah terbangun 90 unit," tandas dia. (Z-10)
Menginjak usia ke 13 tahun, The Housing and Urban Development (HUD) Institute telah banyak melahirkan advokasi kebijakan publik serta regulasi perumahan dan pembangunan perkotaan
Kementerian PU-Pera menginisiasi penjaringan usulan desain prototipe rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Siklus kekurangan kuota dan stagnasi dalam realisasi KPR rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah terus berulang.
Perwali ini hanya berlaku bagi masyarakat berpenghasilan rendah saja yang memenuhi kriteria tertentu, sehingga diharapkan dapat menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Hal tersebut akan meningkatkan akses masyarakat untuk memiliki rumah
Rumah subsidi disediakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Investor asing dan lokal makin aktif digandeng Badan Bank Tanah untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset lahan yang dikelolanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved